TARNADI/RADAR MANDALIKA KLARIFIKASI: Sakban (kanan), korban pemukulan yang dilakukan Kades Mekar Sari, Azhar saat memberikan klarifikasi atas pencabutan laporannya yang di dampingi Sekdes Mekar Sari, Halidi di Praya, Senin kemarin.

PRAYA— Kasus dugaan penganiyaan yang dilakukan Kepala Desa (Kades) Mekar Sari, Kecamatan Praya Barat (Prabar),  Azhar akhirnya damai. Itu diketahui setelah korban pemukulan atas nama Sakban, 45 tahun warga Dusun Bile Tengak, Desa Mekar Sari mencabut laporannya di Polres Loteng, Senin (4/5).

“Tanpa ada tekanan, hari ini saya Sakban selaku korban pemukulan Azhar, Kades Mekar Sari, mencabut laporan di Polres,” ungkapnya pada wartawan di Praya, Senin kemarin.

Pencabutan laporan tersebut lanjutnya, diakuinya atas rasa kekeluargaan dirinya dengan Azhar. Selain itu, berdasarkan hati nurani, tanpa ada paksaan. Azhar juga merupakan keluarganya lewat ibu kandungnya. Sehingga tidak elok jika sesama keluarga harus menyelesaikan persoalan tersebut di kepolisian.

Sedangkan mengenai masalah yang di persoalkan atau isi laporan dirinya sebelumnya itu, sebenarnya terjadi lebih karena adanya miskomunikasi anatara dirinya dan Azhar. Dimana, saat itu pada sore Jumat (1/5), diketahui dalam kondisi sedang puasa dan puncaknya situasi lapar. Makanya tanpa fikir panjang dirinya juga memasukkan laporan ke Polres.

“Mungkin beliau juga, pak Azhar dalam keadaan perut kosong, makanya emosinya memuncak.  Itulah yang terjadi sama kades Mekar Sari dan pihaknya memaklumi itu,” aku Sakban.

Sakban menegaskan jika sejak awal persolalan bukan terjadi karena adanya status di Facebook. Namun murni karena adanya miskomunikasi antara dirinya dengan Azhar. Sehingga pemukulan terjadi.

“Intinya ini terjadi karena kekhilafan kami berdua,” terangnya.

Sementara itu, Sekretaris Desa (Sekdes) Mekar Sari, Halidi yang mendampingi korban membenarkan jika Sakban telah mencabut laporannya. Selaku keluarga, dirinya juga hanya sebatas mendampingi saja. Sebab, sekitar 10.00 Wita tadi, korban mendatangi kantor desa dan meminta dirinya mengantarnya untuk mencabut laporannya di Polres. Selaku Pemdes, ia pun bersyukur atas sikap lapang dada dan mudah memaafkan dari korban.

“Saya sendiri yang menemaninya mencabut laporannya. Yang begini kita harapkan dan biar tidak membias persoalannya,” sebutnya.

Dia pun berharap ke depan ketika ada persoalan serupa seperti ini, bisa diselesaikan di bawah, tanpa harus dibawa ke ranah hukum. Terlebih jika terjadi atas adanya miskomunikasi tapi disatu sisi masih ada hubungan kekeluargaan.

“Adik Sakban sudah mengakui kekhilafannya dan demikian juga pak Kades. Intinya keduanya sudah saling memaafkan,” pungkasnya.

Sampai berita ini diturunkan, Kades Mekar Sari belum ada keterangan apapun. Dihubungi nomor ponsel tidak aktif. (tar)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 358

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *