LOBAR—Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno punya pesan penting bagaimana mengembalikan kejayaan Wisata Senggigi sebagai destinasi andalan Lombok Barat (Lobar). Setelah terpuruk oleh Pandemi Covid-19 sejak dua tahun lalu. Yakni menekankan pentingnya kesadaran masyarakat akan pariwisata.
Hal itu disampaikan Sandi ketika menghadiri sosialisasi Sadar Wisata di Kawasan Wisata Tanjung Bias Desa Wisata Senteluk Kecamatan Batulayar, Sabtu (25/6). Kegiatan diikuti serentak empat desa wisata Lombok secara visual. Yaitu Desa Pusuk Lestari di Kabupaten Lombok Barat, Desa Gili Indah dan Desa Medana Kabupaten Lombok Utara serta Desa Jerowaru di Kabupaten Lombok Timur.
Pemahaman sadar wisata diharapkan dapat membangun pola pikir masyarakat agar menjadi pemeran aktif dalam pengembangan pariwisata di daerahnya. Setidaknya tiga hal penting tentang kesadaran itu yang ditekankan Sandiaga Uno. “Kebersihan, termasuk kebersihan toilet dan keramahtamahan adalah dua hal yang sangat penting (untuk dijaga) dan tentunya yang tidak kalah penting adalah partisipasi masyarakat untuk mengangkat keunggulan daerahnya masing-masing,” terang Sandi.
Selain itu harapan kepada masyarakat agar tidak sekadar menjadi penonton. Namun menjadi pelaku wisata itu di daerah itu. Serta menciptakan keamanan yang ramah wisatawan sehingga memberi rasa aman dan nyaman.
“Kita jaga keamanan tetapi tidak mengganggu kenyamanan,” pesannya.
Saat disinggung terkait bentuk dukungan pemerintah pusat terhadap akses jalan lokasi wisata di Lobar yang masih rusak, Sandi menilai semua destinasi wisata harus memiliki akses yang bagus. “Kami dorong dalam pola keseluruhan seperti yang kami lakukan di Lombok Tengah, nanti di Lombok Barat juga akan sesuai dengan pengembangan destinasi super prioritas Mandalika yang melingkupi Lombok Barat juga secara totalitas,” ungkapnya.
Kegiatan Sosialisasi Sadar Wisata bertujuan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam pelayanan di desa wisata. Ia pun bersyukur antusias masyarakat akan sosialisasi itu sangat luar biasa. “Partisipasi masyarakat sangat penting untuk mengangkat keunggulan daerahnya masing-masing. Masyarakat harus betul-betul sadar wisata dan kesadaran ini akan menjadi bagian dari kekuatan ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata Menparekraf.
Selain memahami akan potensi yang ada, masyarakat juga harus paham nilai-nilai penting yang terkandung dalam Sapta Pesona. Yakni keamanan, ketertiban, kebersihan, kesejukan, keindahan, keramahan, dan kenangan.
Aktualisasi nilai-nilai tersebut menjadi bagian dari perilaku sehari-hari dalam melayani wisatawan sehingga menjadi pendukung tumbuhnya iklim kepariwisataan dan menjiwai nilai kearifan budaya lokal.
Sandiaga berharap sosialisasi ini tidak hanya menjadi bukti kongkrit kehadiran pemerintah dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat. Namun sosialisasi diharapkan menjadi momentum pembukaan lapangan kerja seluas-luasnya dan membangkitkan kesadaran masyarakat akan potensi wisata yang ada di daerahnya.
Terlebih, ada sejumlah event besar yang dilaksanakan di Nusa Tenggara Barat seperti MotoGP Mandalika, Pesona Senggigi, dan MXGP Samota Sumbawa.
“Warga di sini harus betul-betul sadar wisata. Harus betul-betul menjadi bagian dari kekuatan ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif dan nantinya investor akan datang sendirinya membangun homestay bersama warga, membangun produk-produk ekonomi kreatif dan dengan sendirinya kunjungan wisatawan akan meningkat,” ungkap Sandiaga.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Bapekraf, Adella Raung menyampaikan bahwa peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) merupakan fokus dari program Kampanye Sadar Wisata, dengan kegiatan sosialisasi sebagai salah satu tahapannya. “Untuk menjawab tantangan yang peluang yang muncul, Kemenparekraf mengakselerasi pemulihan sektor pariwisata yang difokuskan pada peningkatan kapasitas SDM yang dilaksanakan melalui program Kampanye Sadar Wisata,” papar Adella. (win)