MATARAM – Pihak Ombusdman RI perwakilan NTB masih memberikan atensi terhadap dua dari enam kampus yang masih belum mengembalikan uang dari hasil dugaan pemotongan beasiswa Bidikmisi. Praktek dugaan pemotongan dan penahanan beasiswa Bidikmisi oleh sejumlah pihak oknum kampus di Kota Mataram ini masih ditindaklanjuti Ombudsman.
Asisten Bidang Pelaporan Ombudsman RI perwakilan NTB, Sahabudin mengungkap, ada dua kampus yang masih dalam progres dari enam Perguruan Tinggi Swasta (PTS).
“Yang jelas sedang prosees kami melihat ada beberapa rektor yang mencari-cari alasan terkait masalah bidik misi ini,” ungkapnya, Senin kemarin.
Sahabudin mengimbau pada dua PTS itu agar fokus pada proses pengembalian dan tidak mencari-cari alasan. Ketegasan itu karena pihaknya tidak pernah mempublis soal siapa dan kampus mana, sehingga masyarakat belum tahu dan jangan sampai hal ini beredar di tengah masyarakat sehingga kepercayaan masyarakat terhadap institusi pendidikan ini buruk.
Katanya, ketegasan ombudsman ini juga karena dari Dirjen Kementerian Pendidikan juga sudah turun melakukan pemeriksaan yang hasilnya sama dengan apa yang menjadi temuan ombudsman.
“Jadi yang pertama kami ingatkan kepada dua PTS yang sedang proses untuk tetap serius dan komitmen untuk menyelesaikan,” ingatkannya.
Sahabudin berharap bahwa komitmen yang pihaknya minta hari ini adalah keseriusan dari dua PTS dan tidak di arahkan kesana kemari terkait masalah ini, fokus kepada penyesaian agar tidak berdebat lagi. Artinya uang maladministrasi yang telah terjadi kemarin itu manjadi catatan penting bagi semua PTS agar tidak mengulangai karena dan tidak ada yang membenarkan terkait hal yang telah dilakukan.
“Kalau ini tidak ditindak lanjuti maka akan mengganggu proses perkuliahan akan menghambat, kalau tidak fokus pada penyelsaian itu akan menjadi liar,” yakinnya.(rif)