AMIN/RADAR MANDALIKA Letkol Pnb Suryo Anggoro

 

Belusukan ke Masjid, Sempat Dianggap Hendak Tangkap Teroris

 

 

Setidaknya sudah sepekan lamanya taruna atau taruni berkegiatan di Kabupaten Lombok Tengah. Mereka dari masing-masing institusi Polri, TNI, Praja IPDN bahkan ada juga mahasiswa turut bergabung. Selama berkegiatan mereka dipantau langsung oleh Komandan Satlat-3 Elang, Letkol Pnb Suryo Anggoro.

 

DIKI WAHYUDI-LOMBOK TENGAH

 

WARGA Gumi Tastura sempat digemparkan dengan penyambutan kedatangan taruna, taruni bahkan praja IPDN sepekan lalu. Dimana kedatangan para calon pemimpin ini disambut meriah oleh Pemkab Lombok Tengah. Selain itu, ada atraksi drum band yang disuguhkan pada saat penyambutan kedatangannya.

“Kami di Lombok Tengah dalam rangka latihan integritas taruna wreda nusantara (Latsitarda) ke-XLII tahun 2022,” ungkapnya dalam wawancara eksklusif melalui chenel youtube Radar Mandalika Official, Rabu kemarin.

Letkol Pnb Suryo Anggoro mengatakan, para taruna dan taruni ini semua dalam waktu dekat akan dilantik menjadi seorang perwira. Saat ini mereka di Lombok Tengah tengah diajar untuk bagaimana berintegrasi. Termasuk bagaimana mereka bisa berkolaborasi dengan orang di bawah, tidak hanya di atas. Maka di sinilah mereka sedang dilatih.

Dijelaskannya, untuk taruna dan taruni yang sedang mengikuti latihan ini sebanyak 214 orang yang terdiri dari Akmil, AAL, AAU dan Akpol termasuk 13 mahasiswa/mahasiswi dari NTB.

“14 Mei pembukaan dan penutupan kegiatan 11 Juni 2022. Nanti mereka akan kembali ke Akademi masing-masing. Kalau saat ini kegiatannya masuk dalam kurikulum pendidikan mereka,” bebernya.

Letkol Pnb Suryo Anggoro menerangkan, latihan yang sedang dijalankan saat ini merupakan syarat mereka bisa lulus di akademi.

Suryo mengatakan juga, dari latihan yang berlangsung di Lombok Tengah begitu banyak kegiatan dilakukan para taruna, taruni bahkan praja. Mulai berkegiatan social bahkan terlibat membangun rumah tidak layak huni. Bahkan yang paling mengesankan, ada kegiatan mendatangi masjid bahkan musala untuk dilakukan salat berjamaah dan menyapa jamaah di masjid.

“Tapia da yang lucu, kami pernah dianggap mau melakukan penangkapan teroris, tapi untung ada Amaq Ohan bisa menjelaskan tujuan kami dengan bahasa di sini. Wajar juga ya, kami datang dengan mengenakan seragam soalnya,” tuturnya sembari tersenyum.

Letkol Pnb Suryo Anggoro mengaku, sebelum menjadi komandan dalam latihan semacam ini dulunya ia pernah menjadi komandan di pesawat Hercules.

“Tapi jujur ya, asyik di Lombok Tengah. Orangnya baik-baik, saya juga banyak terbantu oleh TAC Amaq Ohan dan kawan-kawan,” ucapnya.

Ia mengakui, kegiatan latihan para taruna bahkan taruni memang ini baru ketiga kalinya di Lombok Tengah. memang tidak semua daerah menjadi pusat latihan di Indonesia, ditentukan langsung dari pusat.

“Saya tidak akan lupakan orang-orang di Lombok Tengah. Kami di sini banyak belajar,” ujarnya.(*)

 

 

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *