PRAYA – Proyek pengerukan Bendungan Sepit di Desa Pengembur, Kecamatan Pujut dengan anggaran Rp 27 miliar disoal warga. Selama proses pengerjaan diduga kuat pihak rekanan tidak transparan. Tidak ada plang proyek. Informasi terbaru, proyek itu sempat mangkrak berbulan-bulan dan baru sekaranag ada lagi aktivitas pengerjaan.
Ketua Karang Taruna Desa Pengembur, Erwin Efendy menyayangkan pengerjaan proyek Bendungan Sepit Desa Pengembur tidak melibatkan warga setempat.
“Pembangunan bendungan ini oleh masyarakat dituntut agar dilibatkan. Kami juga pernah mendatangi kantornya dengan beberapa elemen masyarakat,” bebernya.
Namun dalih pihak kontraktor PT Bangun Jaya, belum bisa dilanjutkan karena ada event MotoGP. Sepengatahuannya, dalam kontrak kerja proyek bendungan ini akan berakhir Oktober 2022. Sementara anggaran hasil penelusurannya Rp 27 miliar.
“Sempat molor hingga 6 bulan dan sampai saat ini belum ada kejelasan lagi,” tegasnya.
“Progresnya juga tidak sampai 5 persen,” sambungnya.
Terpisah, Konsultan Proyek Bendungan Sepit, Sahman Ariandi mengklaim jika proyek Bendungan Sepit sudah berjalan dari 1 September 2021 dan SPMK pada 15 September 2021. Dijelaskannya, sementara progres sudah sekitar 5 persen berdasarkan dari konsultan supervise. Untuk kontrak pelaksanaan 450 hari atau 15 bulan.
“Sekarang sudah berjalan sekitar 7 bulan, berakhir 6 Desember 2022,” tegasnya.
Ditegaskannya kembali, progres 5 persen ini merupakan persentase dari proyek keseluruhan dari 9 titik proyek. Yakni, Kabupaten Lombok Tengah di Bendungan Sepit, Batu Nampar, Surabaya dan Kali Ujung. Sementara untuk di Kabupaten Lombok Timur meliputi Bendungan Senang, Gunung Paok dan Jerowaru.
“Kami selaku konsultan mengawasi melaksanakan sesuai tupoksi melakukan pengawasan pelaksanaan sesuai dengan kontrak dan spek,” katanya.
“6 bulan sempat tidak ada pengerjaan dengan alasan fokus percepatan infrastruktur untuk MotoGP, ” sambungnya.
Sementara yang disoal plang proyek yang sempat dipertanyakan warga ditegaskannya berada di samping rumah jaga proyek atau rumah jaga bendungan. Tapi dalam plang proyek tersebut mencapkul semua titik pelaksanaan proyek.
“Khusus untuk proyek Bendungan Sepit itu anggarannya 27 miliar dan terhitung akumulatif setelah Mc0, dan apabila tidak terserap semua maka akan dialihkan ke proyek yang lain,” jelas dia.
Dibeberkannya, pada Bendungan Sepit ini fokus pelaksanaan rehab dan penambahan sidementasi. Proyek ini juga ada beberapa item yakni galian sidementasi, blok beton, rehab, drainase, rabat jalan beton rijit, selimut beton di saluran pengarah pelimpahan, pagar keliling genangan dan rumah jaga.
“Ini sebenarnya persoalannya hanya di kontraktor pelaksana saja, sudah mau masuk 8 bulan kami hanya mendorong supaya lebih bagus progresnya sesuai dengan spek yang telah ditentukan,” keluhnya.(tim)