RAZAK/RADAR MANDALIKA SELESAI TENDER: Inilah salah satu dokumen proyek jalan ruas Montong Gamang-Gerie yang sudah selesai ditender di LPSE Loteng.

PRAYA – Sejumlah proyek jalan di Lombok Tengah (Loteng) sudah selesai ditender. Dengan begitu, proyek fisik tersebut segera dikerjakan dalam waktu dekat.

 

Tahun 2022, ada sekitar 75 km ruas jalan yang akan dikerjakan sudah selesai ditender. Yang mana dananya bersumber dari pinjaman melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) sebesar Rp 200 miliar, dan dananya juga ada yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) pemerintah pusat.

 

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lombok Tengah, Lalu Rahardian mengungkapkan, seluruh proyek jalan yang dikerjakan dari dana PEN dan DAK sudah selesai proses tender. Para pemenang tender juga sudah berkontrak. Bahkan saat ini sudah dalam tahap persiapan pengerjaan.

 

“Peroses tender sudah selesai dilakukan untuk beberapa proyek jalan yang bersumber dari PEN dan sudah berkontrak,” katanya belum lama ini.

 

Pantauan Radar Mandalika di website Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Lombok Tengah tertanggal 29 Maret, menunjukkan seluruh proyek jalan sudah selesai ditender. Tinggal pembangunan jembatan di Desa Lantan yang senilai Rp 10,9 miliar dalam tahap penandatangan kontrak pemenang tender.

 

Rahadian mengatakan, dengan sudah selesainya tender proyek jalan, pihaknya akan melakukan sosialisasi. “Dalam waktu dekat kita sosialisasi dulu di masing- masing lokasi dan April akan di kerjakan,” ungkap mantan Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Loteng itu.

 

Rahadian mengungkapkan, ada pengurangan untun pengerjaan jalan dari dana PEN. Yang akan dikerjakan sekitar 70 km dari yang semula sekitar 75 km. Kenapa, karena ada tiga ruas jalan yang anggarannya sebelumnya dibiayai dari dana PEN itu tapi ternyata anggaran perbaikan jalan keluar juga dari DAK.

 

“Jadi ada pengurangan ruas jalan yang kita biayai dari PEN dan akan ada addendum, karena over left dengan DAK yakni tiga ruas. Tapi ini yang belum kita ketahui apakah addendum ini disetujui atau tidak,” terangnya.

 

“Jadi tiga ruas seperti misalnya Grantung-Bual di PEN kita sudah usulkan untuk dana yang di biayai. Hanya saja ternyata setelah kita usulkan malah dana dari DAK keluar juga makanya terjadi dobel anggaran,” tambah Rahadian.

 

Secara otomatis, pengerjaannya akan menggunakan DAK. Bukan dari dana PEN. Karena DAK tidak bisa di otak-atik lagi, maka dana dari PEN rencananya akan dialihkan ke ruas jalan lain yang sebelumnya untuk tiga ruas yang dimaksudkan. “Yang tiga ruas ini ada di Montong Gamang, Gerantung-Bual dan satu ruas jalan lainnya,” ungkap Rahadian.

 

“Yang jelas saat ini tender sudah selesai dan ada sekitar 14 paket jalan dari sekitar 70 km jalan yang dikerjakan ini. Termasuk dari PEN ini, satu jambatan yang dikerjakan di wilayah utara. Yang jelas memang ada selisih atau pengurangan,” tambahnya.

 

Untuk menjaga kualitas dari proyek jalan, terang dia, sekarang tidak hanya fokus pada Hotmix tapi ada juga aksesoris atau tambahan untuk pengamanan jalan. Mulai dari pembenahan talud dan lain sebagainya. Artinya, pengerjaan jalan tahun ini merupakan paket lengkap.

 

“Hanya saja memang tidak di sepanjang jalan yang di kerjakan, tapi di beberapa titik tertentu,” katanya. (zak)

 

 

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *