PRAYA – SMAN 1 Praya menggelar acara pelepasan siswa kelas XII dengan mengusung tema Farewell Party Three Years Memories terpusat di Ballroom Kantor Bupati Lombok Tengah, Minggu kemarin.
Kegiatan ini diikuti sebanyak 392 peserta dibuka langsung oleh Bupati Lombok Tengah dan dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB, H Aidy Furqan bersama pejabat terkait lainnya, guru dan para orang tua wali.
Pada kesempatan itu, Aidy berpesan dan meminta supaya sekolah se NTB menggelar acara yang sama untuk melepas peserta didiknya dengan baik dan menyerahkan kepada orang tuanya. Meskipun pelayanan pendidikan di masa pandemi berjalan tidak begitu maksimal maka untuk melepasnya tidak boleh sekedarnya. Paling tidak melalui acara pelepasan semacam ini bisa mengobati kekurangan pelayanan pendidikan di masa pandemi.
“Ini adalah pintu awal bagi mereka untuk bersaing meningkatkan kompetensi melalui pendidikan tingkat lanjut atau menyiapkan diri untuk bisa bekerja. Terutama bagi anak-anak lombok tengah harus mampu menyongsong perubahan-perubahan yang sudah ada di depan mata. Karena sepuluh tahun ke depan masih ada perhelatan berskala internasional yang akan digelar,” ucapnya pada Radar Mandalika, kemarin.
Dari pengakuannya jumlah pelajar SMA/SMK yang akan dilepas atau yang lulus tahun ini kurang lebih sebanyak 64.000 orang. Dilihat ke belakang tamatan SMK lebih berpeluang untuk siap bekerja sementara yang lulusan SMA diperuntukkan untuk melanjutkan kuliah.
“Sejauh ini persentase partisipasi lulusan SMA di NTB yang melanjutkan kuliah baru mencapai 52 persen diharapkan tahun ini bisa mencapai 72 persen. Sementara yang lulusan SMK kami belum tahu pasti berapa persen lulusan yang terserap di DUDI (Dunia Usaha Dunia Industri) kami masih melakukan research study untuk data fixnya. Kami menargetkan lulusan SMK tahun bisa terserap di dunia usaha dan industri sampai 72 persen,” bebernya.
Sementara Kepala SMAN 1 Praya, Ahmad Kadian berpesan kepada peserta didiknya untuk tetap semangat untuk meraih cita-cita jangan puas sampai di sini karena tantangan ke depan lebih berat lagi.
“Butuh perjuangan dan waktu apabila ingin menjadi orang sukses tiga tahun menempuh pendidikan adalah langkah awal untuk mencapai titik kesuksesan,” tuturnya.
Sehingga diharapkan pelepasan ini yang diisi dengan live music, games, beragam tari dan lainnya menjadi momen terindah dan berkesan bagi para peserta dan mengikat kekeluargaan di sekolah. Dalam arti para siswa yang dilepas tidak melupakan almamaternya, terutama para guru yang telah mendidiknya selama tiga tahun tanpa mengenal lelah.(cr-hza)