PRAYA – Puluhan warga lingkar KEK Mandalika Kecamatan Pujut menolak beroperasinya bus DAMRI di kawasan KEK Mandalika. Menurut warga, dengan beroperasinya bus DAMRI akan mengganggu penghasilan warga penyedia jasa transportasi.
Kades Rembitan L Minakse yang hadir menyampaikan, selaku desa penyanggah Mandalika dan sebagian besar warga juga mengais rezeki di Kuta Mandalika. ”Jakarta tidak bisa di samakan dengan Lombok, terkait kebutuhan masyarakat, dimana dengan memperhatikan penyedia jasa lokal, tanpa mengesampingkan kearifan local. Terutama adat kami adalah apapun yang dilakukan harus ada permisi seperti mensosialisasian dan pendekatan kepada masyarakat sebelum pelaksanaannya dengan memperhatikan pengembangan area wisata dan kebutuhan masyarakat,” katanya tegas.
Sementara, Kepala Bidang Angkutan Darat Dinas Perhubungan Provinsi NTB, Asep Supriatna menuturkan kepada warga yang hearing di kantor Desa Kuta bahwa, apa yang dilakukan pemerintah merupakan wujud perhatian kepada kawasan wisata dan pelayanan kepada masyarakat dan wisatawan.
“Ada empat rute penjemputan kantong penumpang oleh DAMRI yaitu, Bangsal menuju bandara, Lembar menuju bandara, Terminal Mandalika menuju bandara dan bandara menuju Kuta Mandalika,” katanya, Kamis kemarin.
“Ini penugasan oleh pemerintah dan kalaupaun masyarakat menolak maka buatkan berita acara penolakan dan kesapakatan kita berama supaya pihak Dinas dan DAMRI ada alas an,” jelasnya.(tim)