IST/RADARMANDALIKA.ID CEK: Seorang petugas tengah menunjukkan kesediaan stok oksigen di Mataram.

MATARAM – Jagat maya sempat dihebohkan dengan postingan pemilik akun Facebook Ahmad Mujitahid yang meminta Gubernur NTB turun ke RSUD Praya, Lombok Tengah. Warganet itu menyebutkan banyak pasien meninggal karena kekurangan oksigen berdasarkan pengakuan perawat dan keluarga pasien.
Status Mujitahid itu memantik komentar warganet lainnya, Abdul Hakim Lukman. Dirinya mempertanyakan postingan gubernur saat melangsungkan rapat bersma Bupati Walikota yang menyebutkan stok oksigen relatif aman di NTB.

“Bagaimana dengan berita ini pak Gubernur Bang Zul Zulkieflimansyah?,” tulisnya memperlihatkan postingan.
Radar Mandalika yang menghubungi Ahmad Mujitahid buka suara. Dirinya membenarkan ia telah menulis status Facebook itu meski beberapa saat kemudian dihapus. Dia menyarankan media agar langsung ke RS mengingat ada lagi pasien lain meninggal.

Mujitahid mengaku pasien yang meninggal karena tidak ada oksigen itu merupakan pengakuan dari petugas petugas maupun keluarga pasien setempat. “Nggih karena itu pengakuan dari pasien,” ungkap Mujitahid saat dikonfirmasi media via Messenger, Sabtu (25/07) malam pekan lalu.

Mujitahid mengaku, dirinya tidak ada hubungannya dengan pasien itu. Ia hanya sebagai keluarga pasien yang lain. “Nggak ada. Hanya pengakuan dari keluarga pasien sebelah yang meninggal. Ini nambah lagi meninggal karena telat ada oksigen,” ceritanya.

Mujitahid membenarkan dirinya sedang berada di lokasi saat kejadian itu.”Ya. Saya sedang di sana. Dan langsung saya mendengar, sekitar pukul 20.30 Wita, Sabtu malam 24 Juli 2021,” cetusnya.

Dirinya bercerita, saat datang ke RS tidak ada oksigen. Keluarga pasien itu ribut ribut mencari dokter dan pasien. “Itu yang menjadi alasan saya ribut-ribut tadi,” katanya.
Saat kejadian itu lanjutnya sudah langsung dikawal oleh polisi. Dirinya bercerita ke anggota itu lalu polisi tersebut langsung berkomunikasi dengan dokter.
“Sehingga dokter bilang menyalahkan dan tabung oksigen lagi bocor,” ceritanya.
“Lebih baik langsung ke rumah sakit ketemu sama Nurul keluarga yang stand by nunggu pasien mas,” sambungnya.

Mujitahid mengaku dari Penujak. Dirinya tengan menjenguk bibiknya yang sedang sakit. Bibiknya juga membutuhkan oksigen namun tidak langsung diberikan. Pengakuan dari dokter karena tabung oksigen lagi bocor.

“Dari Jam 15:30 nggak dikasih oksigen sampai jam 10 malam. Pengakuan dari dokter tadi karena ada tabung lagi bocor,” bebernya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Provinsi NTB, L Hamzi Fikri yang dikonfirmasi Radar Mandalika membantah pasien yang meninggal itu karena tidak ada oksigen. Fikri mengaku sudah berkoordinasi langsung dengan Dikes Lombok Tengah.
“Saya sudah konformasi Kadis Loteng, beliau sedang di rumah sakit Praya. Pasien yang meninggal bukan karena oksigen, RS masih punya cadangan yang cukup aman,” klaimnya.
Fikri mengatakan, tidak ada kendala di stok oksigen untuk NTB hingga saat ini. “Ahamdulillah samapi saat ini aman stok oksigen kita,” klaimnya lagi.

Sementara, Direktur RSUD Provinsi NTB, dr Lalu Herman Mahaputra juga mengaku hal yang sama. Ia mengatakan stok oksigen masih aman di RSUD Praya. “Tadi saya bicara lama sama Direkutur RS Praya, sementara stok oksigen aman di sana,” kata dokter Jack.
Jack juga menanggapi kabar tabung oksigen yang limit. Katanya kalau tabung banyak tersebar di semua RS sehingga stoknya bisa berkuran. Saat ini semua tabung itu ditarik dahulu supaya pengisian ulangnya lancar.

Menurut Jack, biasanya stok oksigen seluruh RS terpenuhi mengingat saat ini ada peningkatan kasus sehingga harusnya setiap RS menghitung ulang kebutuhannya.
Ditanya apakah RSUD Praya yang lalai melakukan isi ulang? Jack mengatakan bukan lalai. Stok oksigen setiap RS masih aman. “Mereka udah maksimal pelayanannya di RS Praya. Saya pastikan RS lain maksimal memberikan layanan karena saya monitor ketat mereka,” tegasnya.(jho)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 345

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *