PRAYA – Masih ingat Anda dengan program bantuan desa seribu sapi dari kementerian pertanian (Kementan)? Iya, program ini sampai sekarang belum ada kejelasan tindaklanjut dari sisa bantuan sapi sebanyak 260 ekor belum juga disalurkan kepada kelompok yang telah dibentu di desa peyangga KEK Mandalika.
Di antaranya, kelompok di Desa Mertak, Desa Pengengat, Desa Sukadana, Desa Teruwai, dan Desa Bangket Parak Kecamatan Pujut. Masing desa mendapatkan jatah 200 ekor sapi, 100 sapi jantan dan 100 ekor betina.
LSM JAPMA NTB atas persoalan ini mempertanyakan ke Dinas Pertanian Lombok Tengah. Ketua LSM JAPMA NTB, Saidin Al Fajri mengatakan pihaknya dalam hal ini mempertanyakan terkait dengan kendala yang dihadapi pemerintah pusat melalui dinas terkait yang belum tuntas menyalurkan bantuan sapi.”Program ini sejak tahun 2020, kemudian addendum kontrak terus-menerus dilakukan tapi tidak kunjung tuntas ini program, ada apa,” tanya dia.
Sekretaris Dinas Pertanian Lombok Tengah, Fathurrahman yang menerima massa hearing menjelaskan, pihaknya hanya sebagai pendamping yang menyiapkan tempat saja, tidak terlibat dalam peengadaan sapi tersebut, mengingat sapi ini lansung diadakan oleh Kementan dengan kerjasama bersama Pusat Pembibitan Singosari.
“Sampai dengan saat ini jumlah sapi yang diterima belum tuntas seperti yang dijanjikan,” ungkap dia.
Arman menjelaskan bahwa kegiatan program tersebut sudah berakhir pada tahun anggaran lalu. Selain itu, mengenai dengan naskah hibah dan serah terimanya juga masih belum dilaksanakan sehingga masih terkendala mengeksekusi dan bersikap terbatas. Mengingat masih tanggung jawab pihak kementan dan pihak ketiga.
“Kami sudah bersurat, bahkan lebih dari dua kali ke pusat kaitan program ini,” bebernya.
“Saya berharap pihak ketiga ini di-blacklist pusat mengingat ketidak mampuannya,” harapnya.(tim)