KLU—Angka kemiskinan di Kabupaten Lombok Utara (KLU) masih cukup tinggi. Berdasarkan data Dinas Sosial (Dinsos) setempat, saat ini tercatat ada sebanyak 33 ribu warga miskin di Bumi Tioq Tata Tunaq. Dari jumlah tersebut, sekitar 1.000 orang kategori miskin ekstrem.

Anehnya, tak sedikit warga terdata miskin itu termasuk warga tergolong mampu secara ekonomi.

“Sebanyak 12 persen ditemukan sebagai data anomali. Beberapa kategori yang masuk ke dalam data tersebut mencakup pegawai maupun warga yang tergolong mampu,” kata Kepala Dinsos KLU, Fathurrahman.

Dampaknya, tak sedikit warga yang tergolong mampu itu tercover dalam bantuan sosial pemerintah. Padahal, bantuan-bantuan itu diperuntukkan bagi masyarakat miskin dan lanjut usia.

“Namun perlu diperhatikan bahwa data yang kita miliki terus diperbaiki supaya lebih valid dan sesuai dengan kondisi riil masyarakat di Lombok Utara,” imbuhnya.

Fathurrahman menambahkan, ada beberapa program dalam upaya mengintervensi masalah kemiskinan ini. Salah satunya dia menyebutkan Program Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE). Di sini pemeirntah memberikan bantuan sembako yang dialokasikan  dari APBD Lombok Utara.

“Pada akhir tahun 2024 lalu ada penyaluran.  Sembako yang diterima masyarakat masing-masing berisikan beras 5 kilogram (kg), gula 1 kg, minyak goreng 1 liter, kopi bubuk 1 bungkus, kue kering 1 bungkus, dan telur ayam 30 butir,” bebernya.

Pada penyaluran tanggal 31 Desember 2024 lalu, diserahkan langsung Bupati KLU Djohan Sjamsu kepada beberapa penerima manfaat. Pada kesempatan itu, Djohan mengatakan, program ini menjadi langkah nyata pemerintah dalam mengurangi angka kemiskinan ekstrem dan memperkuat kesejahteraan masyarakat.

Sementara , Bupati Djohan Sjamsu belum lama ini menegaskan, Pemda KLU dari awal berkomitmen untuk terus mengintervensi angka kemiskinan ekstrem. Dimana hingga saat ini, terdapat lebih dari 1.000 warga masih tercatat sebagai warga miskin ekstrem.

“Kita berharap kemiskinan ekstrem bisa dikurangi,” katanya.(dhe)

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *