IST/RADAR MANDALIKA AKAN DIBERANGKATKAN: Direktur PT Pamor Sapta Dharma, Tree Haryadi saat memberikan keterangan pers, Rabu siang.

MATARAM – Ada 42 Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) asal Lombok akan diberangkatkan ke Taiwan Maret ini.

 

Direktur PT Pamor Sapta Dharma, Tree Haryadi mengatakan mereka akan bekerja di bidang konstruksi dengan kontrak kerja tiga tahun.  “Jumlah permintaan 150 orang tapi untuk gelombang pertama kita kirim 42 orang,” terang, kemarin.

 

Pasca pandemi ini, Taiwan salah satu negara yang telah meminta job order untuk Indonesia. “Mereka mau diberangkatkan 27 Maret ini kalau tidak ada kendala dokumen. Rutenya embarkasi Lombok – Denpasar langsung Taiwan,” bebernya.

 

Haryadi mengatakan, CPMI tersebut akan menerima gaji pokok sesuai UMR sebesar 5.252 ente atau sekitar Rp 12,6 juta.  “Itu belum termasuk gaji lembur dan lain lain,” katanya.

 

Haryadi mengatakan, CPMI yang diberangkatkannya itu sebelum mereka dipilih oleh majikan yang ada di Taiwan pihaknya terlebih dahulu melakukan seleksi. Setelah selesai seleksi lalu akan disodorkan ke perusahaan yang ada di Taiwan untuk dipekerjakan di sektor yang masih berkaitan dengan bidang konstruksi.

Sebelum diberangkatkan terlebih dahulu pihaknya akan menyelesaikan dokumen kontrak kerja dan dilanjutkan dengan Pembekalan Akhir Pemberangkatan (PAP).

“Setelah PAP baru kita berngkatkan,” katanya.

 

Saat ini pengurusan dokumen sudah mencapai 60 persen. Setelah seluruh dokumen disiapkan baru akan diambilkan visa nya yang ada di Surabaya. Setiap PMI yang masuk ke Taiwan diwajibkan masuk datanya di The Taipei Economic and Trade Office  (TETO), kantor perwakilan pemerintahan. Nantinya seluruh CPMI diwajibkan hadir unti untuk dilakukan finger print dan scan retina mata.

 

“Setiap PMI yang masuk ke Taiwan wajib masuk TETO,” katanya.

Dijelaskannya juga selain dilakukan persiapan dokumen CPMI juga sebelumnya telah mendapatkan pelatihan kompetensi yang telah berlangsng di BLK Lombok Mandiri Banyumulek Lombok Barat selama satu bulan.

 

“Sesi terkahir mereka ikuti ujian kompetensi. Akhirnya mereka memiliki sertifikat komptensi. Sertifikat itu untuk membekali mereka bekerja ke luar negeri,” jelasnya.

 

Pihak perusaan tidak langsung melepas mereka begitu saja. Pendampingan bagi CPMI hingga ke negara tujuan. Tujuan Taiwan tidak mewajibkan CPMI bisa berbahasa Taiwan. Untuk itu di lokasi kerja mereka akan didampingi oleh staf yang penerjemah bahasa yang memang dikhususkan untuk mempermudah komunikasi CPMI ditempat kerja.

 

Pendampingan selanjutnya yaitu penempatan lokasi kerja. Pihak perusahaan tidak akan membiarkan ada CPMI yang sampai pulang kembali jika misalnya ada CPMI yang belum kebagian tempat bekerja.

“Intinya perusahan kami menjamin jangan sampai ada yang dipulangkan,” janjinya.

 

Ditanya jaminan asuransi, Haryadi mengatakan khusus untuk negara Taiwan diberikan asuransi untuk dua pihak yaitu CPMI itu sendiri dan ahli waris. Jika salah satu pihak meninggal maka perusaan tempat mereka bekerja akan memberika  jaminan asuransi.

 

“Nanti itu tugas kami mengurusnya,” katanya.

 

Diakuinya pemberangkatan tujuan Taiwan baru kali ini sampai berjumlah diatas 40 CPMI sejak memberangkatkan dari tahun 2012. Hal ini disebabkan masih ada persepsi kurang baik Taiwan bagi NTB salah satunya ada kesan CPMI NTB susah diatur dan low skill.

“Makanya kami akan buktikan itu dengan skill CPMI yang akan kami kirimkan ini memiliki sertifikat komptensi,” pungkasnya. (jho)

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *