KHOTIM/RADARMANDALIKA.ID TURUN GUNUNG: Wakil Gubernur NTB, Sitti Rohmi Djalillah saat turun melihat progress proyek Bypass BIL-Kuta, Rabu siang kemarin.

PRAYA – Wakil Gubernur NTB, Sitti Rohmi Djalillah turun mengecek perluasan Bandara Internasional Lombok (BIL) dan proyek bypass BIL-Kuta Mandalika. Wagub turun untuk memastikan kesiapan fasilitas pendukung lain jelang world Super Bike (WSBK) November 2021. Sesuai jadwal, WSBK akan berlangsung tanggal 14-16 November 2021 dan dilanjut MotoGP tahun 2022 dengan lokasi digunakan Sirkuit Mandalika.

Kepada media, Wagub memberikan apresiasi atas progres percepatan pembangunan infrastruktur penunjang yang hampir rampung dan kesiapannya dilihat semakin bagus.
“Awal Oktober ini sih pasti akan terselesaikan, tempat kita ini indah dan jalannya sangat bagus. Kemudian di bandara sudah diperluas baik di terminal kedatangan sudah bagus dan secara keseluruhan kita semua sudah siap optimis tuntas dan terlaksana,” katanya yakin.

Ditambahkan Kepala Balai Jalan NTB, Reza Setiawan mengatakan, belum rampungnya bypass BIL-Kuta dikarenakan adanya tanjakan setinggi 20 persen sedang diturunkan menjadi 10 persen, ini nanti akan dijadikan trowongan menuju bundaran wilayah Songong. Selain itu, jalur ini nanti akan bisa dilalui truk.
“Panjang bypass ini sekitar 17,363 km dimana dengan progress pengerjaan 93 persen, pengaspalan tersisa di kilometer 14.900 sampai dengan kilometer 15.500 sisanya sekitar 600 meter,” bebernya.
selain itu, paket pekerjaan ini dikerjakan secara komplit dan saling melengkapi. Dimana dengan sisa di km 14 akan dibantun paket 1 dan 2 semua akan digabung.

Dia menerangkan, saat ini pihaknya sudah diberikan izin oleh Bupati Loteng HL Pathul Bahri dalam upaya percepatan pekerjaan, awalnya hanya kerja normal 12 jam, dan sekarang dapat bekerja 24 jam.
“Beberapa Penerang Jalan Umum (PJU) sudah dipasang di beberapa jembatan dan sementara akan dipasang secepatnya usai perampungan jalan secara keseluruhan dengan harapannya awal Oktober semua rampung,” sambungnya.

Sementara, Kepala Dinas Perhubungan NTB, L Faozal menerangkan, adapun skema keselamatan lalu lintas dan lampu jalan dilaksanakan sesuai dengan kontrak dari Kementerian Perhubungan.
Kemudian, pintu masuk skenario perjalanannya sudah di atur dengan peraturan menteri, termasuk sudah memiliki aturan tolak ukur. Sementara saat ini masih dilakukan pengukuran, sesuai aturan sejumlah 25 persen dari kapasitas.

“Jumlah angkutan ditetapkan sejumlah 46 unit sesuai dengan diatur oleh Kemenhub, baik dari satu organda dan asilosiasi. Nanti akan disesuaikan dengan penonton,” katanya.

Ditambahkannya, saat ini pihaknya masih menunggu putusan gugus tugas pusat apakah akan diizinkan 25 persen jumlah penonton. Kemudian gerakan yang harus segera dituntaskan yakni, 75 persen masyarakat Lombok Tengah dan NTB lebih umum divaksinasi.

“Untuk lampu yang akan dipasang seluruhnya sekitar 120 titik untuk bypass sepanjang 17 kilometer. Sebentar lagi saya koordinasi dengan kepala balai,” pungkasnya.(tim)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 216

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *