LOBAR – Kemarau yang melanda Lombok Barat (Lobar) membuat ribuan masyarakat Desa Banyu Urip Kecamatan Gerung kesulitan air bersih. Terparah dirasakan di Dusun Bantir, Kondak, Buntenu, dan Sambirati.
Kepala Desa Banyu Urip, Selamat Riady mengatakan sulitnya memperoleh air bersih itu sudah dialami beberapa bulan terakhir. “Karena memang lokasi empat dusun ini berada di dataran tinggi. Sudah diberikan bantuan air bersih kepada masyarakat,” terangnya, Selasa (1/8).
Pihaknya sudah mengajukan bantuan untuk air bersih itu kepada Pemda Lobar. Suplai air bersih itu biasa datang bisa dua sampai tiga kali seminggu secara bergantian di empat dusun itu. Jumlah masyarakat yang terdampak dari empat dusun itu mencapai 3 ribuan jiwa. Karena wajib pilih empat dusun ini sekitar 1.500 pemilih, kalau dihitung dengan jiwa yang tidak memilih bisa mencapai hampir 3 ribuan.
“Kalau dihitung jiwanya jumlah sekitar 3 ribuan masyarakat yang terdampak,” ujarnya.
Kini warga itu hanya mengharapkan bantuan suplai air bersih dari Pemda. Karena keberadaan sumur bor, maupun fasilitas pamsimas, sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi lantaran kondisinya sudah rusak.
“Tidak ada anggaran untuk pemeliharaan,” sebutnya.
Sedangkan untuk para petani terpaksa libur menggarap sawah mereka. Sulitnya pengairan sawah membuat para petani tidak berani mengambil resiko akan merugi. Diakuinya kondisi ini sudah terjadi setiap tahun dan dialami petani di Desa Banyu Urip, karena memang tidak ada sumber air. Semua sawah yang ada merupakan sawah tadah hujan yang baru bisa digarap ketika musim hujan.
Kondisi yang sama juga dirasakan para petani yang ada di Desa Giri Sasak Kecamatan Kuripan. Kepala Desa Giri Sasak Hamdani mengakui, petani tidak bisa melakukan aktivitas tanam pada saat musim kemarau ini. “Petani lebih memilih tidak menanam karena tidak ada air,” ungkapnya.
Sawah yang akan mereka garap butuh air agar bisa ditanami, sedangkan saat ini kondisinya sudah musim kemarau. Kondisi seperti ini sudah biasa terjadi. “Petani akan melakukan penanaman nanti setelah datang musim hujan,” ujarnya.
Di Desa Giri Sasak, beberapa dusun yang menjadi langganan kesulitan air bersih, seperti Dusun Tanah Putih, dan Buntage. Dengan jumlah Kepala Keluarga ( KK) mencapai 50 KK dengan ratusan jiwa. “Tiga dusun yang kesulitan air bersih dan butuh bantuan distribusi air bersih,” ungkapnya. (win)