ilustrasi

MATARAM – Sampai mendekati jadwal perhelatan World Superbike (WSBK) 19-21 November 2021 di Sirkuit Mandalika, sampai sekarang tiket belum mulai terjual.
Assistent Vice President (AVP) Site Operation The Mandalika ITDC, Made Pariwijaya mengatakan sampai saat ini belum mendapat kejelasan jumlah penonton yang disetujui Tim Satgas Nasional Covid -19.
“Belum disiapkan masih sedang dibahas di Jakarta,” ungkap Made saat ditemui di kantor DPRD NTB, Senin kemarin.

Sebelumnya, tim pusat meminta jumlah penonton berkisar sampai 25 persen atau maksimal 40 ribu dari kapasitas semula 160-an ribu. Namun demikian mengingat pelaksaannya dimasa pandemi covid-19 yang mana harus terlaksana sesuai Prokes kesehatan sehingga pihaknya masih menununggu keputusan dari tim Satgas sendiri. Pihaknya juga belum bisa memastikan harga pertiket hingga saat ini. Biasanya mengacu pada Negara-negara lain mulai dari Rp 1,5 juta ke atas. Nominal harga tiket tersebut dilihat dari posisi duduk penonton.
“Harga tiket bervariasi tergantung posisi duduknya,” terangnya.

Penonton pada WSBK tersebut semuanya dari Indonesia hal ini mengingat belum dibukanya penerbangan luas antar negara. Yang pasti untuk pesertanya berdasarkan jumlah peserta pada race di Negara-negara lain.
Disinggungnya, sementara pada momen ini PT. ITDC memberikan kesempatan pada masyarakat NTB untuk ikut serta dalam penjualan produk UMKM NTB pendaftarannya melalui Dinas Koperasi dan UMKM dan Dinas Perindustrian. Diakuinya, saat ini sudah ada 303 Stall (kios) yang sudah terisi langsung oleh masyarakat penyangga KEK Mandalika. Namun dari Pemprov juga menyiapkan 10 Stall yang diperuntukkan untuk 10 kabupaten kota di NTB.
“Untuk kuliner, Mercandise dan lainnya,” katanya.

Ditambahkan Kepala Dinas Pariwisata NTB, Yusron Hadi memastikan kesiapan akomodasi seperti hotel sudah siap 7 ribu kamar. Dari hitungan Dispar sendiri sebanyak 2 atau 3 persen penonton WSBK dari NTB lalu 1 atau 3 dari luar daerah atau sekitar 9 sampai 10 ribu penonton.

“Asumsi kita satu kamar diisi dua orang berarti hotel yang terpakai 4.500 kamar. Karena bisa saja nanti penonton ada yang ngecam modelnya dan lain-lain,” terang Yusron di tempat yang sama.

Yusron mengatakan, belum jelasnya jumlah penonton dikarenakan tim satgas masih melihat dari tingkat vaksinasi dimana untuk Lombok Tengah sendiri ditargetka 70 persen. Lalu juga dilihat dari tingkat kasus covid yang ada di NTB.
“Kalau pelaku pariwasata sudah divaksin semua, malah jauh sebelumnya,” bebernya. (jho)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 148

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *