IST/RADARMANDALIKA.ID PENCEGAHAN: Terlihat salah satu Pasar Tradisional di Mataram terapkan konsep physical distancing.

MATARAM – Sejumlah pasar tradisional di Provinsi NTB sudah mulai ditata dengan konsep physical distancing atau menjaga jarak antara satu pedagang dengan pedagang lainnya.

Hal tersebut mulai terlihat di salah satu pasar tradisional di Mataram, yakni Pasar Mandalika di Bertais.

Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah didampingi Ketua TP PKK Provinsi NTB beserta sejumlah Kepala OPD lingkup Pemprov NTB dan juga Pemkot Mataram Rabu (06/05/2020) pagi meninjau secara langsung  penataan di Pasar Mandalika. Konsep jaga jarak, Role Model Pasar Covid 19  sangat dibutuhkan agar sesuai dengan protokol pencagahan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Dengan datangnya bulan Ramadhan, sejumlah pedagang yang sempat tidak melakukan aktifitas akibat wabah Corona kini tampak mulai beraktifitas kembali. Untuk itu, protokol pencegahan Covid-19 tentunya harus lebih diperketat terutama di area yang berpotensi memicu kerumunan.

Para pedagang maupun pembeli pun diharapkan tetap patuh dalam melakukan physical distancing. Selain itu penggunaan masker dan cuci tangan usai transaksi sangat penting demi mencegah penyebaran Covid-19. Dengan adanya penerapan pasar berjarak ini diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.

Kahadiran Gubernur bersama istri di pasar Mandalika mencuri perhatian para pedagang dan pembeli di pasar tersebut.

Inaq Esah, salah seorang penjual sayur mayur di pasar induk itu memuji kehadiran Gubernur karena langsung turun ke pasar tradisional.” Tumben saya melihat Gubernur. Alhamdulillah beliau mau masuk ke pasar kita untuk mengatur,” katanya.

Terkait dengan penerapan jaga jarak di pasar tersebut, ia memberikan dukungan untuk kebaikan bersama,” Semoga dengan cara ini, jualan kami tambah lancar dan kita semua terhindar dari virus corona itu,” harapnya.(r3)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 134

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *