DOK/RADAR MANDALIKA BAU NYALE: Warga tumpah ruah saat bau nyale, tahun lalu.

PRAYA—Pelaksanaan core event Bau Nyale di Lombok Tengah (Loteng) tahun ini akan berbeda.

Pasalnya, selain tidak akan dimeriahkan dengan hiburan, Bau Nyale kali ini juga akan menggunakan standar protokol kesehatan. Hal itu guna mencegah penyebaran virus korona masa pandemi.

Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Loteng, HM Lendek Jayadi mengatakan, Bau Nyale akan tetap dilaksanakan tahun ini. Namun demikian, pelaksanaanya akan berbeda dengan tahun sebelumnya. Itu karena kondisi pendemi virus korona yang masih melanda.

“Pada Bau Nyale ini dilarang ada kegiatan seremonial atau hiburan yang bisa mengumpulkan masyarakat.  Hal itu guna mencegah penyebaran virus Covid-19 yang sekarang masih melanda wilayah Loteng,” katanya saat dikonfirmasi, kemarin.

Selain itu, pada penangkapan Nyale ini nantinya hanya akan dilaksanakan oleh warga sekitar saja.   Sedangkan, untuk warga yang dari luar, tidak akan dizinkan untuk ikut dalam kegiatan Bau Nyale di pantai tesebut.

“Pelaksanaanya Bau Nyale tetap bisa dilaksanakan oleh masyarakat sekitar,” ucapnya.

Ia mengaku, Bau Nyale ini merupakan budaya  dari masyarakat sekitar. Sehingga harus tetap dilaksanakan, meski tidak akan dimeriahkan dengan kegiatan hiburan seperti sebelumnya. Contohnya seperti kegiatan  peresean, parade budaya yang dapat mengungang keramaian.

“Intinya Bau Nyale ala covid-19 akan kembali seperti zaman dulu,” tuturnya.

Disisinggung mengenai, beredarnya kabar tentang larangan dari Pemprov untuk melaksanakan Bau Nyale, ia mengaku, sejauh ini masih belum ada surat larangan resmi.

“Mungkin larangan yang dimaksud adalah tentang warga luar yang akan ikut dalam pelaksanaan Bau Nyale tersebut,” ungkapnya.

Ditambahkan, pihaknya sangat berharap pada masyarakat untuk tetap mematuhi peraturan yang ada dengan tetap patuh dengan protokol kesehatan.  Karena memang pandemi covid-19 ini masih melanda di tengah masyarakat hingga sekarang.

“Saya percaya masyarakat sekitar sudah paham dengan aturan yang diterapkan pemerintah ini,” jelasnya.

Sementara itu, Wakapolres Loteng, Kompol Ketut Tamiana mengatakan, pihaknya dari aparat tetap akan melakukan operasi yutisi untuk mencegah penyebaran covid pada event Bau Nyale tersebut. Selain itu pihaknya akan melakukan penyekatan kepada masyarakat atau wisatawan yang akan masuk Lombok Tengah seperti pengamanan tahun baru sebelumnya itu.

“Kita akan melakukan pengamanan dengan ketat.  Artinya, event ini bisa dilaksanakan oleh masyarakat Loteng saja. Sedangkan warga dari luar tidak boleh untuk masuk wilayah Loteng,” ungkapnya.

Selain itu, demi menjaga Kamtibmas pada Bau Nyale itu, pihaknya akan menempatkan anggota di semua pesisir pantai yang menjadi tempat warga melaksanakan Bau Nyale tersebut.

“Saya harapkan pada masyarakat membantu aparat kepolisian dalam menjaga keamanan ini,” tuturnya.

Sementara itu, Pembina Blok Pujut, Rata Wijaya menyatakan, pihaknya dari pemuda dan masyarakat Kecamatan Pujut akan tetap melaksanakan Bau Nyale ini.  Karena ini merupakan tradisi yang sakral harus akan tetap dilestarikan. Meski memang pemerintah tahun ini telah memutusukan tidak akan merayakan, karena covid-19.

“Dari hasil Sangkep Warige telah diputuskan Bau Nyale ini akan tumpah pada tanggal 3-4 Maret 2021 mendatang. Perkara ada versi-versi lain di tengah masyarakat,  itu kami kembalikan pada keyakinan masing-masing,” kata Pembina Blok Pujut ini.  (jay)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 278

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *