KLU—Kontestasi Pilkada serentak 2024 akan digelar November mendatang. Sejumlah figur mulai mencuat ke permukaan yang digadang-gadang akan meramaikan kontestasi Pilkada Lombok Utara.
Diantaranya politisi Gerindra Danny Karter Febrianto yang saat ini menjabat Wabup Lombok Utara, Dr.Najmul Akhyar dari Perindo, Junaidi Arif dari PBB, Raden Nuna Abriadi dari PDIP, Mariadi dari Golkar. Kemudian ada figur non partai yakni Dr.Muksin Muhtar dan Dr.Zaki Abdillah, serta sejumlah figur lainnya.
Kendati demikian sederet nama tersebut belum dipastikan akan maju bertarung di Pilkada KLU tahun ini.
Politisi PDIP, Raden Nuna Abriadi saat dikonfirmasi Radar Mandalika, kemarin (4/3), belum berani memastikan diri untuk maju pada Pilkada KLU mendatang. Ia mengaku jika dirinya akan menghitung ulang atas rencananya maju pada pilkada mendatang.
“Kita akan menghitung ulang semua,” tuturnya.
Ia menyebut ada sejumlah alasan yang masih menjadi pertimbangan, salah satunya terkait raihan kursi PDIP di DPRD KLU. Yang mana pada Pileg yang digelar 14 Februari lalu, perolehan kursi PDIP tidak sesuai target.
“Perhitungan awal kita di Pileg mengejar target bisa 6 kursi, sehingga lebih mudah untuk maju menjadi bakal calon,” jelasnya.
Politisi PDIP yang berpotensi kembali lolos ke DPRD NTB itu juga mempertimbangkan dengan keputusan MK yang mengharuskan DPR, DPD yang maju dalam pilkada harus mundur. Dimana di Dapil II DPRD NTB (Lobar-KLU), keterwakilan Lombok Utara yang berpotensi menduduki kursi DPRD provinsi dari perolehan suara tercatat Raden Nuna Abriadi dan Hj.Rohani dari Partai Perindo.
“Politik harus dipandang secara realistis. Bukan mengedepankan emosional,” cetusnya.(dhe)