HAZA/RADAR MANDALIKA MEMBANGGAKAN: Humas MTsN 2 Loteng, H Najamuddin foto bersama dua atet membanggakan Qeyssara Zahra dan M Gian Farizky.

Jadi Kebanggaan, MTsN 2 Loteng Dijuluki Madrasah Karate

Qeyssara Zahra dan M Gian Farizky merupakan santri MTsN 2 Lombok Tengah yang berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Terlebih lagi, Nusa Tenggara Barat (NTB).

HAZA-LOMBOK TENGAH

SEGUDANG prestasi dimiliki MTsN 2 Lombok Tengah. Madrasah ini mampu mengantarkan para santri diberbagai ajang kompetisi, pertandingan dan perlombaan. Baik akademik maupun non akademik di tingkat nasional bahkan Internasional. Prestasi berhasil disumbangkan dua santrinya. Yakni, Qeyssara Zahra dan M Gian Farizky keduanya berhasil membawa pulang medali pada kejuaraan karate internasional tahun 2021. Ajang kejuaraan dunia karate virtual India Open ini, berlebel World Virtual Karate Championship 2021, ini merupakan ajang pertamakali digelar World United Sport Karate Organization India. Dengan kategori kata perorangan dan beregu, atas prestasi-prestasi yang diraih oleh dua santri ini MTsN 2 Lombok Tengah kerap dijuluki sebagai madrasah karate.
Dalam event bergengsi ini, Qeyssara Zahra berhasil meraih medali emas. Sementara M Gian Farizky berhasil menyabet medali perunggu. Dimana, Qeyssara Zahra merupakan anak tunggal dari pasangan Muhsinin dan Puspayanti yang lahir di Aik Are Desa Ubung pada 8 Juli 2009 silam. Qeyssa merupakan alumni SDN 1 Ubung yang dikenal siswa berprestasi secara akademik, selama duduk di bangku SD selalu pringkat 1. Qeyssa terjun ke dunia beladiri karete karena hobi sejak kecil, dia pun berkeinginan menjadi atlet nasional. Sehingga selama ini dia selalu meluangkan waktu untuk berlatih, setiap ada waktu kosong dimanfaatnya. Bahkan sepulang ngaji dia latihan. Keberhasilnya di World Virtual Karate Championship 2021 yang digelar 25 Juli lalu, merupakan kado istimewa bagi MTsN 2 Lombok Tengah dalam menyambut tahun ajaran baru dengan prestasi yang gemilang. Atas prestasinya ini, pihak madrasah memberikan reward berupa uang pembinaan.

Sementara itu, atet satunya lagi. M Gian Farizky peraih medali perunggu ini merupakan anak kedua dari dua bersaudara, dia lahir 6 Februari 2008 silam dari pasangan Darwilis dan Aisyah. Gian ikut beladiri karete sejak kelas IV SD atas inisiatif diri sendiri dan dorongan orangtua selaku TNI AD. Gian bercita-cita ingin mengikuti jejak sang bapak sehingga termotivasi untuk terus berlatih. Prestasi yang lain dia juga pernah juara III Komite tingkat Provinsi, atas semangat dan kerja kerasnya, ia mampu meyabet medali perunggu di kancah Internasional pada ajang virtual India Open.
“Jika ditelusuri prestasi para santri di bidang olahraga beladiri karate sangatlah membanggakan, tahun 2019 lalu salah satu santri atas nama Reva Marsela Aziza berhasil meraih medali emas tingkat Internasional di Surabaya juga,” terang Humas Institut Karate-Do Nasional (INKANS) dan Forki Loteng, H Najamudin, Sabtu kemarin.

Pria yang juga Humas MTsN 2 Lombok Tengah ini mengaku bangga atas prestasi yang diraih oleh santrinya. Keberhasilan ini tidak terlepas dari kerja keras para pelatih dalam hal ini, Gazi Ahmad Bafedal yang intens melakukan pembinaan dan pelatihan. Tidak kalah penting atas dukungan dari civitas madrasah khusus kepala madrasah Nasrudin Mansyur yang selalu mensuport dan mendoakan.
Katanya, keberhasilan ini juga tidak terlepas dari dukungan dari civitas madrasah dan teman-teman yang tergabung dalam Organisasi Jonggat Prestasi yang terbentuk sejak 2012 silam menjadi wadah tempat pembinaan dan palatihan bagi karateka kecamatan Jonggat dan pembentukan karakter.

Dari pengakuannya, Jonggat Prestasi (JP) sejauh ini sudah berhasil menyumbang tiga atlet mewakili NTB di Prapon 2019. Porprov tahun 2018 meraih dua emas cabor karate Lombok Tengah disumbangkan oleh atlet JP.(*)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 272

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *