PRAYA- Satuan Reskrim Polres Lombok Tengah (Loteng) terus berupaya untuk mengungkap kasus penemuan mayat bayi di salah satu saluran irigasi Desa Aik Mual, Kecamatan Praya, Jumat (14/02).
Dari hasil pemeriksaan saksi serta bukti di TKP penemuan mayat bayi itu, hingga sekarang pihaknya menduga, kalau pelaku pembuangan bayi tidak berdosa ini dilakukan orang dari luar wilayah setempat. Hal ini, karena belum ada tanda –tanda untuk pelaku. Sehingga untuk mengungkapkan kasus tersebut, pihaknya mengharapkan keterlibatan semua pihak termasuk pemerintah.
Kasat Reskrim Polres Loteng, KP Priyo Suhartono menegaskan, dugaan kuat pelaku bukan orang dekat. Karena tim sudah menyisir di lokasi sekitar, namun belum ditemukan tanda-tanda itu. Sehingga kemungkinan besar pelaku adalah orang jauh yang sengaja membuang bayi tersebut ke tempat tersebut.
“Kita juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap semua Puskesmas serta klinik maupun tentang warga yang melahirkan. Tapi hasilnya tidak ada. Rata-rata yang melahirkan anaknya ada,” tegasnya, kemarin.
Ditanya soal kemungkinan pelakunya adalah ABG, ia tidak ingin berspekulasi. Apalagi rumor bayi tersebut adalah hasil hubungan gelap (hugel). Karena yang akan dilakukan polisi adalah mengungkap siapa pelaku yang tega membuang bayi tak berdosa tersebut. Sesuai dengan hasil olah TKP, bukti serta ketarangan para saksi.
“Kita jangan berandai-andai dulu. Kami akan fokus pada pengungkapan, siapa orang tua yang tega membuang bayinya itu,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan, perbuatan orang tua yang telah membuang dan menelantarkan atau membuang bayi ini, jelas merupakan pelanggaran hukum. Pelakunya dapat dijerat dengan pasal pidana tentang Perlindungan Anak. Sesuai dengan Pasal 80 UU 35/2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara.
“Kami sangat kesulitan untuk mengungkapnya. Makanya saya sekarang mencari informasi di tengah masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, Kapolsek Praya Loteng, AKP Dewa Ketut Suardana yang dikonfirmasi mengenai bayi itu, hingga sekarang pihaknya juga telah melakukan penyelidikan untuk pelaku pembuang bayi ini. Tapi hingga saat ini memang belum ada bukti yang mengarah pada kawanan pelaku.
“Kami sudah menyisir dari setiap desa untuk mempertanyakan perihal ada warga yang mencurigakan tapi masih belum ada. Makanya kuat dugaan pelaku merupakan orang luar,” tuturnya.
Dijelaskan, mayat bayi itu ditemukan oleh anak-anak yang sedang mandi di sungai setempat. mereka mengira mayat bayi itu sebuah boneka. Namun, setelah dilihat secara dekat, ternyata boneka yang mengambang itu merupakan mayat bayi. Sehingga anak –anak ini ribut dan meminta tolong. Kemudian, warga yang mendegar anak-anak ribut melihat mayat bayi, langsung ke lokasi untuk melakukan evakuasi.
Setelah diangkat, dibawa ke Puskesmas Aik Mual dan mayat bayi tersebut sempat dibersihkan dan ditutup menggunakan kain.
“Sekitar pukul 15.00 wita unit Identifikasi dan PPA Polres tiba di Rumah Sakit Bodak dan melakukan identifikasi terhadap mayat bayi tersebut,” ujarnya.
Ia mengaku, sebenarnya maraknya kasus pembuangan bayi ini disebabkan, karena minimnya pengawasan orang tua dan penanaman ilmu agama kepada anak menjadi faktor penyebabnya. Padahal menurutnya apabila bayi dibiarkan hidup dan diberikan ke orang lain tentu banyak saja yang menginginkan untuk merawatnya. Jangan sampai melakukan pembunuhan serta pembuangan.
“Namun aksi ini kebanyakan mereka lakukan tanpa memiliki pikiran panjang. Dicampur dengan rasa panik makanya mereka asal saja membuang bayinya supaya tidak ketahuan oleh orang lain,” tuturnya.
Ia menyatakan, sekarang selain melakukan penelusuran pada pelaku, pihaknya juga sedang intens turun melakukan patroli ke tengah masyarakat. Sebab pada musim hujan sekarang marak kasus pencurian ternak.
“Setiap musim hujan pasti marak pencurian ternak. Makanya saya minta pada masyarakat untuk sama-sama menjaga keamanan,” imbaunya. (jay)