FENDI/ RADAR MANDALIKA DEMO: Puluhan pemuda Desa Kawo saat demo di depan kantor desa, Kamis kemarin.

PRAYA-Puluhan pemuda Desa Kawo, Kecamatan Pujut yang tergabung dalam aliansi Pemuda Desa Kawo, Kamis (18/02) melakukan aksi di kantor desa setempat. Pemuda meminta agar kepala desa (Kades) transparan mengelola uang desa.
lebih khusus pemuda ini menyoroti keberadaan badan usaha milik desa (Bumdes) dan tanah milik desa yang dikabarkan tidak dikelola oleh desa lagi. “Mana alat printing yang katanya dianggarkan sampai Rp 100 juta itu ? kenapa tidak pernah dioperasikan,” ungkap Budi korlap akasi.


Pemuda juga menegaskan permasalahan ini sejak lama terjadi di desa. Bahkan masalah tersebut sudah terjadi tiga tahun terakhir. Namun kades bahkan pemdes dituding tidak ada tindakan.

 Disentil pemuda soal perangkat desa yang sering terlambat datang ke kantor. Hal ini menyebabkan pelayanan kepada masyarakat dikeluhkan warga. Budi menilai ini tidak baik dicontohi.
“Masak jam 10 baru datang ke kantor desa,” keluhnya tegas.
 Selain itu, masalah pengadaan mobil patroli untuk badan keamanan desa (BKD), dimana pemuda menilai kades telah gagal merealisasikan janjinya untuk memberi keamanan bagi masyarakat. “Mana-visi misi bapak kades yang memberdayakan BKD, pencurian masih marak,” sebutnya.


 Di lokasi, Ketua badan permusyawaratan desa (BPD) Kawo, Julian Matraman Hadi menegaskan, pihaknya telah melakukan tindakan berupa tidak memberikan kembali anggaran untuk BUMDES. Ia menyadari saat ini Bumdes belum bisa berjalan dan memberikan PADes karena pengurus belum mampu melakukan kegiatan usaha seperti yang telah disepakati.
 “Kemarin direktur Bumdes ingin tambahan modal 40 juta, namun karena mereka tidak mampu meyakinkan kami akhirnya kami tolak,” katanya tegas.


 Sementara itu, Kades Kawo, Tandar mengakui soal ketidak disiplinan anak buahnya. Namun saat ini, ia menegaskan telah membuat absensi untuk perangkat desa, sehingga dipastikan hal itu sudah tidak terjadi lagi.
 Soal mobil patroli BKD, Tandar menjelaskan melihat pada sisi urgensi kebutuhan yaitu mobil patroli dan ambulans desa, karena ada arahan dari pemerintah daerah untuk pengadaan ambulans desa kemudian mengadakan mobil.
 “Kita melihat mana yang paling dibutuhkan masyarakat, itu yang kita utamakan,” jawab Tandar.
 Soal keamanan desa, kades menjelaskan keterbatasannya dalam mengayomi masyarakat. Untuk itu butuh kerjasama dan kepedulian bersama, sehingga masalah pencurian dan lainnya bisa diatasi.


 “Kami tidak mungkin jaga setiap rumah, yang dekat rumah saya saja bisa kehilangan,” ungkap mantan anggota TNI AD ini.


 Kades mengapresiasi kepedulian pemuda desa Kawo, dia mengimbau untuk dapat secara bersama- sama menjaga desa dengan cara menyikapi masalah dengan lebih pada sisi kemanusiaan.”Kami apresiasi,” katanya.(ndi)

\

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 219

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *