RAZAK/RADAR MANDALIKA SWAB: Satu orang karyawan Niaga di Jalan Sriwijaya Kota Mataram saat menjalani rapid test antigen, kemarin (8/02).

MATARAM – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram melakukan kegiatan rapid test antigen masal secara acak. Rapid test antigen ini akan menyasar sebanyak 3.000 orang sebagai sampel. Kegiatan rapid test tanpa berbayar alias gratis ini dilakukan di tempat pusat perbelanjaan dan perkantoran.

Kemarin (8/02) siang, kegiatan rapid test antigen berlangsung di salah satu pusat perbelanjaan Niaga di Jalan Sriwijaya. Para karyawan dan pengunjung tampak antausias menjalani rapid test. Bagi yang menjalani rapid tes gratis masal tersebut cukup menyerahkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) kepada petugas.

Petugas RSUD Kota Mataram terlihat merapis test satu per satu orang karyawan Niaga maupun pengunjung. Kegiatan rapid test antigen itu langsung dipantau Direktur RSUD Kota Mataram, H Lalu Herman Mahaputra. Dan, dikawal oleh sejumlah personel Polresta Mataram, TNI, dan Sat Pol PP Kota Mataram.

Direktur RSUD Kota Mataram, H Lalu Herman Mahaputra mengungkapkan, selain di Niaga Jalan Sriwijaya, kegiatan rapid test antigen kemarin juga dijadwalkan di pusat perbelanjaan lainnya dan di perkantoran. Antara lain di Mataram Mall, Ruby, Fashion One, Apollo, Bank BNI, BRI, Telkom, dan lain-lain.

“Hari ini (kemarin) juga kalau memang ada yang positif, kita langsung PCR (Polymerase Chain Reactio),” kata dia.

Pria akrab disapa Dokter Jack ini mengatakan, kegiatan rapid test antigen masal secara acak ini akan berlangsung hingga Jumat pekan ini. RSUD Kota Mataram akan menyasar sebanyak 3.000 orang secara acak. Masyarakat diminta untuk tidak perlu panik dengan adanya kegiatan rapid test masal.

“Kegiatan inikan bisa meyakinkan bahwa pada dirinya memang benar-benar sehat,” jelas pria yang juga Ketua Perhimpunan Seluruh Rumah Sakit Indonesia (Persi) NTB itu.

Bagi yang terkonfirmasi positif. Pemkot Mataram sudah menyiapkan tiga fasilitas sebagai rumah sakit darurat untuk isolasi terpusat. Yaitu, di Wisma Nusantara, Fizz Hotel di Jalan Majapahit, dan Nutana Hotel di Jalan Airlangga. Itu artinya, nanti tidak ada lagi pasien yang menjalani isolasi mandiri di rumah.

“Kalau ada gejala positif dan tanpa gejala, kita sudah siapkan rumah sakit darurat,” kata Dokter Jack.

Dia menerangkan, pihaknya melakukan tracing, testing, dan PCR dalam waktu bersamaan. Hal itu sebagai indikator langsung untuk mengetahui berapa jumlah kasus positif. “Priode saya harus (dalam) minggu ini. Kalau minggu ini saya periksa kemudian PCR minggu depan, itu gak bisa dihitung (jumlah kasus),” jelas Dokter Jack.

Dalam waktu bersamaan ujar dia, Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Mataram juga melakukan kegiatan rapid test antigen di 11 Puskesmas se Kota Mataram. Dengan sasaran sebanyak 1.100 orang. Artinya, masing-masing Puskesmas akan menyasar 100 orang.

“Tiga ribu itu khusus rumah sakit (RSUD Kota Mataram, Red). Belum di 11 Puskesmas dengan sasaran 1.100 orang,” sebut Dokter Jack.

Dia mengatakan, rapid test sengaja digencarkan agar Kota Mataram bisa keluar dari zona oranye menuju zona hijau penyebaran Covid-19. Adapun risiko dari kegiatan rapid test antigen masal ini kemungkinan akan menambah angka kasus positif Covid-19. Jika demikian, maka Kota Mataram bisa kembali masuk zona merah penyabaran Covid-19.

“Risikonya memang akan kita kembali ke zona merah kalau ada tingginya kasus. Kenbali ke zona merah, tapi habis itu landai. Ibarat sunami, habis itu ada gelombang-gelombang kecil,” cetus dia.

Bahkan Dokter Jack berharap dari kegiatan rapid tes ini nantinya menujukkan banyak angka kasus positif Covid-19. “Saya berharap dalam minggu ini dengan kita sasar 3.000 orang untuk RSUD Kota dan 1.100 orang untuk Puskesmas. Itu kita harapkan pic data yang tertinggi minggu ini. Kemudian dibandingkan dengan angka kesembuhan,” cetus dia.

Asisten I Setda Kota Mataram, Lalu Martawang menerangkan, tracking secara masif merupakan hasil kesepakatan dalam rapat yang digelar belum lama ini. Satgas Covid-19 Kota Mataram melakukan kegiatan rapid test antigen di 11 Puskesmas se Kota Mataram, pusat-pusat perbelanjaan dan perkantoran.

“Masing-masing Puskesmas melakukan tracking terhadap pasien-pasien yang kontak erat. Dikawal oleh Polsek dan Koramil. Kemudian di skala kota, swab antigen juga dilakukan oleh tim RSUD Kota Mataram yang dikawal oleh Polresta, Kodim serta Pol PP,” ungkap dia, kemarin.

Dikatakan, bagi warga yang terkonfirmasi positif berdasarkan hasil PCR akan menjalani isolasi terpusat. Tiga rumah sakit darurat sudah disiapkan yaitu di Nutana Hotel, Fizz Hotel dan Wisma Nusantara. “Ini adalah bagian dari ikhtiar yang sungguh-sungguh dilakukan oleh Satgas Covid-19 Kota Mataram dalam rangka mengurangi terjadinya penyebaran Covid-19,” terang Martawang.

Plt Sat Pol PP Kota Mataram ini meminta kepada masyarakat agar mendukung upaya yang dilakukan Satgas Covid-19 Kota Mataram dalam meredam penyebaran pandemi Covid-19. Warga masyarakat diimbau untuk tetap menerapakan gerakan 5M. Yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.

“Bukan hanya masyarakat kota tetapi juga masyarakat se NTB. Mari kita bersama-sama mencegah penyebaran Covid-19,” ajak dia. (zak)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 152

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *