PRAYA – Semeton Kijang Lombok (SEKILO) dalam perkembangannya di Pulau Lombok terus menunjukan dan merealisasikan serta mengaktualisasikan konsep-konsep Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), yakni diantaranya solidaritas, dan sosial kemanusiaan.
Menjelang akhir tahun ini, Komunitas Mobil Kijang kotak ini kan berusia 2 tahun. Dan, selama ini kiprah dan perkembangan SEKILO terus sangat baik. Yang mana anggota SEKILO tersebar di lima kabupaten/kota se Pulau Lombok, dengan jumlah anggota mencapai 500 orang. SEKILO memiliki struktur kepengurusan dari tingkat pusat (Pulau Lombok) hingga tingkat desa..
Sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama, Kamis (21/9) SEKILO kembali melakukan kegiatan aksi sosial dengan mengunjungi salah satu warga di Dusun Pidada, Desa Sintung, Kecamatan Pringgarata, Lombok Tengah. Warga yang dikunjungi itu adalah Muzakir.
Muzakir ini salah satu dari sekian anak yang ada di Lombok Tengah yang mengalami gagal tumbuh dan mengalami keterbatasan pisik dan mental serta tidak bisa berbicara. Dengan latar belakang keluarga yang serba dalam keterbatasan, SEKILO pun memberikan bantuan stimulan kepada Muzakir. Bantuan itu berupa sembako dan sejumlah uang yang bersumber dari anggota SEKILO.
“Hal ini kami lakukan semata mata ikhlas atas nama kemanusiaan dan juga SEKILO turut serta membantu pemerintah dalam mengentaskan stunting di Pulau Lombok,” kata Ketu Umum SEKILO, Fandika.
Untuk dietahui, Muzakir ini kini sudah berusia 24 tahun, tapi dengan kondisi pisik yang tidak lazim seperti kebanyakan orang pada umumnya. Keluarga besar SEKILO berharap, Muzakir mendapat perhatian dan bantuan dari pemerintah setempat serta dari berbagai pihak.
“Semoga ada lagi perhatian dari semua elemen yang turut peduli dengan kondisi Muzakir terutama dalam hal ini pemerintah terkait,” tutup Fandika, pria asal Lombok Timur yang juga sedang menyelesaikan studi pasca sarjana di salah satu universitas di Pulau Lombok. (red)