BAHAS: Sejumlah pihak saat membahas data BPS NTB, Senin (16/1/2023). (Diskominfo NTB for Radar Mandalika)

MATARAM– Neraca perdagangan NTB pada bulan Desember 2022 mengalami Surplus sebesar US$ 214,60 Juta dan neraca perdagangan kumulatif tahun 2022 mengalami Surplus sebesar US$ 2,89 Miliar.

Hal tersebut disampaikan oleh Plh Kepala BPS Provinsi NTB, Mohammad Junaedi saat menyampaikan pers rilis yang berlangsung di kantor BPS NTB, Senin (16/1/2023).

“Neraca perdagangan kita selalu Surplus, jadi angkanya selalu positif,” tutur Plh BPS NTB, Mohammad Junaedi.

Neraca perdagangan merupakan selisih antara nilai ekspor dan nilai impor suatu negara dalam suatu periode tertentu. Ketika nilai ekspor lebih besar dari nilai impor disebut sebagai surplus perdagangan.

Nilai ekspor Provinsi NTB per bulan Desember sebesar US$ 232.322.051 dengan rincian sebagai berikut. Komoditas Barang Galian atau Tambang Non Migas sebesar 219.772.116 memperoleh 94,60 persen, memiliki tujuan ke Korea Selatan, Jepang, Cina dan Filipina.

Selanjutnya, komoditas gandum-ganduman sebesar US$ 9.440.025 memperoleh 4,06 persen, negara tujuan Filipina, Vietnam, Komoditas Perhiasan/Permata sebesar US$ 1.371.434 memperoleh 0,59 persen, negara tujuan Jepang, Hongkong, komoditas buah-buahan sebesar US$ 1.001.268 memperoleh 0,43 persen, negara tujuan Vietnam, komoditas biji-bijian berminyak US$ 328.368 memperoleh 0,14 persen, negara tujuan Cina, komoditas garam, belerang, kapur sebesar US$ 283.285 memperoleh 0,12 persen, negara tujuan Cina, Vietnam, dan komoditas-komoditas Lainnya US$ 125.555 memperoleh 0,05 persen yang ditujukan di berbagai negara.

Nilai impor NTB Desember 2022 sebesar US$ 17.723.472, adapun rincian Impor Desember 2022 menurut kelompok komoditi dan negara asal yakni, komoditas karet dan barang dari karet sebesar US$ 7.506.856 memperoleh 42,36 persen, negara asal Jepang, Amerika Serikat, Australia, komoditas mesin-mesin / pesawat mekanik sebesar US$ 3.779.962 memperoleh 21,33 persen, negara asal Amerika Serikat, Inggris, Australia, Singapura.

Sedangkan, komoditas kendaraan dan bagiannya sebesar US$ 2.329.726 13,14 persen, negara asal Amerika Serikat, Australia, komoditas bahan peledak sebesar US$ 2.056.603 memperoleh 11,60 persen, negara asal Filipina, komoditas mesin / peralatan listrik sebesar US$ 804.451 memperoleh 4,54 persen, negara asal Amerika Serikat, Jepang, Filipina, dan lain – lain.

Komoditas benda-benda dari besi dan baja sebesar US$ 506.528 memperoleh 2,86 persen, negara asal Australia, Amerika Serikat dan komoditi lainnya sebesar US$ 739.346 4,17, negara asal Amerika Serikat. (rls/red)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 376

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *