Ketua Kelompok Harapan, Baru Iwan Setiawan saat menunjukkan kualitas madu hasil produksi kelompoknya.

Budidaya lebah madu Trigona menjadi salah satu potensi yang patut dikembangkan di Lombok Utara, banyak pihaknya yang mencoba terbilang sukses memproduksi lebah tersebut. Salah satu kelompok Harapan Baru di Dusun Kroya, Desa Jenggala.

Ahmad Rohadi–Lombok Utara

Kelompok budidaya lebah trigona yang bernama Harapan Baru beroperasi di Dusun Keroya, Desa Sama Guna, Kecamatan Tanjung.

Kelompok yang diketuai oleh Iwan Setiawan, yang memiliki visi untuk meningkatkan pendapatan para petani melalui kegiatan budidaya lebah trigona.

Kelompok yang berdiri pada awal tahun 2022,  awalnya hanya ada dua anggota pertama yang memulai proyek ini, dan kini sudah mulai merambah dengan hadirnya masyarakat lain yang turut tertarik dalam budidaya tersebut, yakni sebanyak 15 petani setempat ikut andil dalam kelompok itu.

“Awalnya kita berdua sama adik saya,” ujar Iwan Setiawan.

Iwan yang mengkomandoi kelompok Budidaya Trigona Harapan Baru, itu membuka lahan budidaya di kediamannya dusun Keroya, Desa Sama Guna.

Untuk menjadi anggota kelompok, setiap individu diwajibkan membayar iuran sebesar Rp 5 ribu sebagai kontribusi untuk kepemilikan dan operasional kelompok. Dana ini kata Iwan digunakan untuk menyediakan fasilitas dan peralatan yang diperlukan untuk kegiatan budidaya lebah trigona.

“Kita diwajibkan iuran sebesar 5 ribu rupiah per bulannya, untuk mengikat rasa kepemilikan itu ada,” katanya.

Kemudian rapat rutin juga diadakan setiap bulan untuk membahas perkembangan dari kelompok Harapan Baru ini, berbagi pengetahuan, dan membuat keputusan bersama mengenai strategi pemasaran.

Sebanyak 327 produk lebah trigona kini telah dihasilkan oleh kelompok dan mulai beredar di pasaran, peminatnya ada dari kalangan birokrasi, pengusaha dan lainnya, tentunya ini menjadi awal untuk menuju kesuksesan dalam ikhtiar budidaya yang mereka lakukan.

Salah satu hal yang menjadi daya tarik bagi kelompok ini adalah jenis kemasan produk yang beragam. Terdapat dua pilihan kemasan yang ditawarkan, yakni botol dengan ukuran 500 mililiter dan 250 mililiter.

“Kita dua kemasan, 250 mililiter dengan harga 80 ribu dan 500 mililiter dengan harga 160 ribu,” katanya.

Kemasan yang berbeda ini memungkinkan konsumen untuk memilih sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya. Untuk memasarkan produknya, kelompok Budidaya Trigona Harapan Baru memanfaatkan platform online.

“Kita juga memasarkan madu ini selain secara lngsung juga dengan cara online,” terangnya.

Langkah ini membantu mereka menjangkau lebih banyak pelanggan potensial di berbagai wilayah, termasuk di luar daerah setempat.

Iwan Setiawan, sebagai ketua kelompok, menyampaikan harapannya bahwa keberhasilan proyek budidaya lebah trigona ini dapat memberikan manfaat nyata bagi para petani di Dusun Keroya dan sekitarnya.

Selain meningkatkan pendapatan, diharapkan kehadiran kelompok ini juga akan mendorong kesadaran masyarakat tentang pentingnya konservasi lebah trigona, yang memiliki peran penting dalam ekosistem pertanian dan keanekaragaman hayati.

“Dengan semangat dan dedikasi dari anggota-anggota, kelompok Budidaya Trigona Harapan Baru ini kita berkomitmen untuk terus mengembangkan potensi dan mencapai kesuksesan yang lebih besar di masa depan,” harapnya.(*)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 1374

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *