IST / RADAR MANDALIKA GOTONG : Warga Dusun Temusik Desa Montong Betok saat menggotong jenazah Hj Astuti ke TPU setempat.

LOTIM – Tertukarnya mayat yang dikirim pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Selong, Lombok Timur ke rumah duka di Dusun Temusik Desa Montong Betok Kecamatan Montong Gading, membuat heboh. Kenapa tidak, keluarga menerima jenazah tanpa peti mati itu berbeda setelah dibuka pihak keluarga. Diduga, jenazah yang terkirim ke rumah duka terkonfirmasi positif covid-19.
Jenazah yang tertukar itu atas nama Hj. Astuti, 57 tahun asal Desa Montong Betok Kecamatan Montong Gading. Informasi yang dihimpun Radar Mandalika, pada Selasa (10/8) lalu, almarhum menderita sakit sesak nafas. Oleh anak-anaknya membawa almarhumah ke Puskesmas Montong Betok, untuk ditangani secara intensif. Begitu sampai di RSUD Selong dan mendapatkan perawatan medis di lantai dua, Hj Astuti Selasa (10/8) sekitar pukul 16.30 Wita dinyatakan meninggal dunia.
Pihak rumah sakit lantas langsung melakukan rapid test anti gen jenazah tersebut. Akan tetapi, hasilnya negatif. Tidak cukup sampai disana, pihak rumah sakit melakukan swab atau PCR, karena ditetapkan masuk katagori Probable covid-19 katagori berat, dimana waktu itu sempat mengalami penurunan kesadaran. Akan tetapi malam itu hasil swab test tidak keluar dan ditunggu-tunggu keluarganya.
Hj Astuti dinyatakan meninggal dunia, bersamaan dengan meninggalnya warga Aikmel, yang menjalani proses perawatan di lantai satu. Waktu itu, keluarga Hj Astuti, menolak dilakukan proses kremasi sesuai Protokol Kesehatan (Prokes) Covid-19 sembari meminta bukti hasil PCR.
Disana, petugas ambulans langsung membawa jenazah warga Aikmel tersebut tanpa kotak dan dinaikkan kedalam mobil ambulans. Sementara keluarga dari jenazah asal Aikmel itu, keluar mencari keluar dari rumah sakit karena tidak membawa handphone. Kemudian, tiba-tiba datang keponakan almarhumah Hj Astuti, langsung naik ke mobil ambulans, sebab mengira jenazah yang ada dalam ambulans itu ialah jenazah Hj Astuti (Bibinya, red).
Setiba di Dusun Temusik Desa Montong Betok sekitar pukul 20.00 Wita, jenazah diturunkan dari ambulans. Waktu penurunan jenazah terasa ringan dan kecil, membuat keluarga Astuti bingung dan penuh keraguan sebab tubuh Hj Astuti diketahui berat karena gemuk. Akhirnya, penutup jenazah tanpa peti itu terpaksa dibuka untuk memastikan, dan sontak terkejut lantaran jenazah yang dibawa itu ialah jenazah orang lain. Rupanya, jenazah pertama yang dibawa itu, merupakan pasien Covid-19.
Sedangkan jenazah Hj Tuti masih ditunggu kedua anaknya di lantai dua, untuk dibawa pulang. Keduanya pun ditelepon keluarga dari rumahnya dan menjawab masih menunggu jenazah Hj Tuti panggilan akrabnya, di RSUD Selong. Akhirnya, jenazah warga Aikmel ini pun dibawa kembali ke RSUD Selong. “Keterangan Lalu Asep (anak Hj Astuti, red), alasan rumah sakit sampai bisa mayat tertukar, karena petugas yang mengantar pertama itu, baru masuk,” jelas IPTU Pathul Munir, Kapolsek Montong Gading, pada Radar Mandalika, via ponselnya, kemarin.
Lanjut mantan KBO Intel Polres Lotim ini, kemarin, jenazah Hj Astuti dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat. “Proses pemakaman dilakukan seperti biasa,” tutupnya.
Sementara itu, manajemen RSUD Selong yang dikonfirmasi masalah mayat yang tertukar itu, hingga berita diturunkan belum ada keterangan resmi dari RSUD Selong. (fa’i/r3)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 228

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *