WINDY DHARMA/RADAR MANDALIKA TUTUP: Kondisi jembatan penghubung Gerung-Kantor Bupati yang kerusakannya semakin parah. Jembatan itu terpaksa ditutup demi keselamatan masyarakat, kemarin.

LOBAR—Kerusakan Jembatan penghubung Gerung menuju Kantor Bupati Lombok Barat (Lobar) semakin parah. Bahkan kondisinya sudah tak layak dilalui kendaraan karena berbahaya, sehingga jalur jembatan itu ditutup total.

Pantauan koran ini, jembatan itu semakin ambles. Bahkan satu sisinya sudah bolong. Garis polisi dan plang peringatan terpasang di dua sisi jembatan. Akibat penutupan itu, jalur dari perkantoran Pemkab Lobar juga sudah ditutup serta dialihkan ke jalan Menang menuju Reyang Kelurahan Gerung Selatan. Termasuk juga dari jalan Gerung dialihkan melalui Dusun Babakan, agar masyarakat mengambil jalan memutar.

“Kondisi ini sudah kami laporkan kepada Dinas PU untuk ditinjaklanjuti ke provinsi, Itu kan yang di ujung timur sebelah sudah patah,” ungkap Camat Gerung, H Mulyadi yang dikonfirmasi disela menghadiri acara di DPRD Lobar, kemarin.

Pihaknya terpaksa mengambil langkah penutupan bersama kepolisian pada Sabtu (5/12). Dikhawatirkan jika kembali diguyur hujan deras, kerusakan jembatan semakin parah. Sehingga akan membahayakan pengendara yang melintas. “Jadi kita alihkan sementara lewat Dusun Babakan dan Menang,” bebernya.

Pihak kecamatan sudah menyampaikan kondisi itu kepada Dinas PU ketika hujan deras yang menguyur dari malam Sabtu lalu itu. Harapannya pemerintah provinsi sebagai pemilik kewenangan bisa segera memperbaiki. Karena jembatan penghubung itu sangat dibutuhkan masyarakat. “Kami sudah berbicara dengan Kadis PU, dan katanya sudah menyampaikan kepada provinsi,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas PUPR Lobar, Made Arthadana mengaku sudah menyampaikan kondisi kerusakan itu kepada provinsi. Menurutnya jembatan yang memiliki panjang sekitar 8,3 meter dengan lebar 3,7 meter dan ketinggian 4,5 meter itu harus dibangunkan jembatan pengganti. Karena dengan kondisi kerusakan yang parah itu tak bisa diperbaiki. “Karena kerusakan terjadi pada pondasinya. Sehingga harus dibangun dari awal kembali. Mudah-mudahan untuk permanen itu bisa masuk di APBD provinsi tahun 2021,” harapnya. (win)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 261

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *