KHOTIM/RADARMANDALIKA.ID DISKUSI: LSM JAPMA NTB saat menemui pihak Kejari Loteng soal kasus penanganan UTD RSUD Praya, Senin lalu.

PRAYA – Kejaksaan negeri (Kejari) Lombok Tengah terus mengebut pendalaman kasus dugaan korupsi Unit Transfusi Darah (UTD) RSUD Praya. Sekarang penyidik mulai mengumpulkan data dan telah masuk tahap penyidikan.

Ketua JAPMA NTB, Saidin Al Fajri kembali mendatangi kejaksaan untuk mendukung kasus ini diusut tuntas.”Kejari supaya segera menuntaskan persoalan UTD RSUD Praya. Besok (Selasa minggu depan) kami akan berdiskusi menanyakan progresnya,” tegasnya kepada media, kemarin.

Ditambahkan Nasrullah selaku massa aliansi, dia melihat begitu banyak persoalan yang ditemukan di RSUD Praya. Ini juga ditemukan Bupati HL Pathul Bahri dalam program 100 hari kerja di RSUD Praya. “Harusnya ditindak tegas Dirut RSUD yang sudah dinilai tidak proaktif mengingat pelayanan yang tidak pernah beres,”tudingnya.

Kemudian pengelolaan di dalam RSUD baik tolget khusus ambulans tidak ada, dilihat ini sangat rawan ketika ada emergency perlu kiranya pembenahan jalur khusus ambulans.
Sementara, pelayana tanpa adanya perbedaan miskin, kaya dan lainnya juga penting. Sehingga kemudian penting dievaluasi dan direktur ini sangat sudah tidak produktif dan diduga sangat kuat keterlibatan dalam persoalan di dalam internal.

Sementara, Kasi Intel Kejari Loteng, Catur Hidayat mengungkapkan ke depan pihaknya akan terus mendalami persoalan ini dengan beberapa hal yang sudah ditangani. Termasuk penting persoalan yang dihadapi menjadikan atensi yang akan terus digencarkan.

“Kami jemput bola, kalau RS ngak bisa hadir, mulai ada barang bukti sudah ada yang ditemukan. Tetap kami dalami dari JAPMA memberika dukungan penuh kepada kami,” ungkapnya.
Dalam kasus transfusi darah ini, selalu mendapatkan support banyak pihak. “Kami tidak bisa sampaikan secara fulgar,” pungkasnya.(tim)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 110

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *