PRAYA – Sentra Seni Sengkerang yang ada di Kecamatan Praya Timur kini sudah memiliki akses masuk berupa jalan rabat beton. Dimana pengerjaan peningkatan jalan masuk sentra seni Sengkerang sekitar 150 meter tersebut dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dengan anggaran Rp 178 juta lebih. Peningkatan jalan tersebut dikerjakan oleh CV. Putri Jaya.
Adanya akses jalan masuk yang memadai menuju sentra seni Sengkerang tersebut menjadi harapan masyarakat agar pasar tersebut bisa segera beroperasi. Salah seorang warga, Bambang menjelaskan jika informasi pengoperasian sentra seni tersebut sampai dengan saat ini masih belum ada. Namun demikian pengerjaan peningkatan jalan masuk tersebut ungkapnya diharapkan bisa menjadi angin segar agar sentra tersebut bisa segera difungsikan sesuai peruntukan.
“Memang akses jalannya sudah selesai dibangun sepertinya, tetapi untuk waktu beroperasinya pasar ini masih kita belum tahu,” terangnya, belum lama ini.
Pihaknya berharap agar pengoperasian pasar tersebut dapat dilakukan secara terbuka di tengah masyarakat, termasuk pihak-pihak yang terlibat atau masuk sebagai penjual dan pengrajin di sentra Senin tersebut nantinya diinformasikan secara publik sehingga pelibatan UMKM di sentra tersebut tidak terkesan tertutup dan hanya menguntungkan pihak tertentu.
“Kita harap UMKM yang terlibat itu benar- benar hasil kerajinan maupun olahan warga, UMKM di masing- masing desa harus dilibatkan secara merata,” ujarnya.
Sementara itu, Kades Sengkerang Lalu Awaludin yang dikonformasi terkait hal tersebut belum memberikan keterangan pasca dibangunnya akses jalan rabat beton tersebut. Namun sebelumnya ia mengakui jika sejauh ini pihaknya masih belum mendapat informasi terkait kapan akan di operasikan pasar tersebut. demikian pula dengan UMKM yang akan di libatkan di dalamnya masih belum ada penjelasan dari dinas terkait.
“Saya tidak tahu,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Menyinggung persiapan pelaku home industri di desa, pihaknya menjelaskan belum bisa melakukan persiapan maksimal lantaran belum adanya tindak lanjut dan pelibatan dari pihak terkait. Pihaknya juga mewanti-wanti agar keterbukaan informasi home industry yang ada di sentra seni Sengkerang nantinya dapat dilakukan dengan baik. Sebab jika dilakukan tertutup dan tanpa adanya informasi yang jelas tentunya akan menyebabkan kecemburuan diantara pelaku home industri yang dapat berdampak buruk bagi kelanjutan pasar tersebut.
“Kalau tetap seperti ini, nanti kalau ribut kami tidak tanggungjawab,” tandasnya.(ndi)