MATARAM – Tim Pemenangan antar Caleg Internal PPP DPR RI Dapil NTB II (Pulau Lombok) terlihat bersitegang. Saling balas pantun antar keduanya tak kunjung berhenti. Bahkan saling lapor data ke Bawaslu NTB akan ditempuhnya. Ini terjadi dari Tim Pemenangan Wartiah dengan Tim Pemenangan Ermalena.
Seperti diketahui D Hasil Provinsi untuk DPR RI, Ermalena ungguli Caleg PPP lainnya. Suara Calon Nomor Urut 1 itu 52.744. Suara kedua diraih Wartiah. Calon Nomor urut 2 itu meraup suara 52.077.
“Saya sebagai saksi partai PPP ingin menyampaikan dan mengklarifikasi pemberitaan yang memojokkan calon terpilih nomor urut 1 (Ermalena) untuk DPR RI berdasarkan penetapan rapat pleno KPU Provinsi,” ungkap Tim Pemenangan Ermalena Fauzan Basri Rabu, (13/03) di Mataram.
Fauzan mengatakan dirinya yang hadir sebagai saksi saat pleno dan mengikuti proses acara sampai penandatanganan berita acara (BA) berlangsung proses rekaputulasi berjalan lancar.
“Proses pleno di KPU NTB untuk Dapil NTB II khususnya DPR RI PPP diawal cenderung lancar,” katanya.
Justru hal berbeda ditemukannya setelah memasuki daerah Lombok Tengah dimana banyak pihak mengetahui KPU Lombok Tengah yang terakhir menyelesaikan pleno di tingkat Kabupaten dengan segala dinamikanya.
“Tetapi yang kami catat dinamikanya alot bukan karena perdebatan soal data DPR RI PPP, Karena dari tingkat PPK sampai Pleno Kabupaten tidak ada dinamika dan keberatan sama sekali soal data perolehan suara DPR RI PPP,” ungkapnya.
Jek sapaannya justru kaget ada laporan masuk ke Bawaslu NTB untuk dilakukan penyandingan data secara dadakan di 5 (lima) Kecamatan di Lombok Tengah dan Lombok Barat. Meskipun di beberapa TPS di Kecamatan Praya Timur tidak ditemukan penambahan suara seperti yang dilaporkan pihak nomor urut 2 (Wartiah) pada saat dilakukan penyandingan data KPU Lombok Tengah.
“Dari situlah saya menduga calon nomor urut 2 tidak puas dengan hasil dari pleno KPU di Kabupaten,” katanya.
Terlebih pihak Paslon Nomor Urut 2 melangsungkan konferensi pers mengharapkan KPU dan Bawaslu RI untuk membuka data Lombok Barat.
“Maka perlu saya sampaikan ini. Kalau melihat data juga, saat pleno di Kabupaten Lombok Barat saat pembahasan Kecamatan Sekotong kami tidak permasalahkan untuk DPR RI PPP, meski data kami calon nomor urut 1 sangat dirugikan karena pengurangan dan calon nomor urut 2 ada kenaikan suara signifikan berdasar C hasil salinan dan D hasil Kecamatan yang saya pegang,” terangnya.
“Kami tidak berkeberatan dan membuat laporan karena itu kami anggap urusan internal partai. Sehingga kami tdak melakukan hal yang sama untuk menggugat di Bawaslu Provinsi saat pleno,” sambungnya.
Oleh karena itu pihaknya sudah menyiapkan laporan untuk dikirim ke Bawaslu RI untuk dijadikan bahan saat pleno di KPU RI berlangsung. Laporan ini lengkap dengan data C hasil salinan dan D hasil Kecamataan di Lombok Barat. Jumlah kenaikan calon nomor urut 2 malah fantastis dan nomor urut 1 berkurang justru berkurang.
“Kami sebenarnya ingin mengatakan urusan internal Partai tidak perlu dibawa sampai keluar, itu yang kami pahami. Tapi karena masih terus dilakukan upaya serupa atas kemenangan 01 berdasar pleno KPU provinsi maka kami juga InsyaAllah akan sampaikan data data yang sebenarnya di kabupaten lain saat pleno di KPU RI,” pungkasnya. (jho)