MATARAM – Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I Aliansi Pendidikan Vokasional Seluruh Indonesia (APVOKASI) yang digelar di Hotel Merumatta Senggigi Lombok Barat, 29 September-01 Oktober. Acara ini dihadiri ratusan pengurus APVOKASI seluruh Indonesia serta dari berbagai stakeholder pendidikan vokasional dan kalangan intansi Pemerintah lainnya.
“Alhamdulillah pelaksanaan Rakernas I ini berjalan sukses dan meriah. Sebagai tuan rumah, kami sampaikan apresiasi dan terimakasih atas sumbangsih dari berbagai pihak atas suksesnya pelaksanaan Rakernas I ini,” kata Ketua Dewan Penasehat DPP APVOKASI, Dr TGH Hazmi Hamzar, kepada wartawan Sabtu, (01/10).
Menurutnya, dalam Rakernas I APVOKASI ini berhasil menghasilkan sejumlah rekomendasi yang akan langsung disampaikan kepada Presiden RI.
“Sejumlah rekomendasi dari hasil Rakernas I APVOKASI ini akan kami sampaikan langsung ke Presiden RI,” kata tokoh ulama kharismatik NTB ini.
Selain itu, lanjutnya, juga dihasilkan puluhan perjanjian kerjasama (MoU) antara APVOKASI dengan berbagai kalangan industri, Pemerintah Pusat dalam hal ini kementerian Pendidikan, Tenaga Kerja, dan beberapa pihak lainnya.
“Penandatanganan kerjasama ini membuka peluang besar bagi SMK dan Pendidikan Vokasional lainnya dalam mendapatkan peluang kerja dan berusaha,” ungkapnya.
Sebelumnya, Ketua Umum DPP APVOKASI, guru besar Marsudi Wahyu Kisworo, mengungkapkan APVOKASI merupakan wadah dimana seluruh pemerhati, dosen, karyawan, atau pun pengusaha yang concern atau yang peduli terhadap pendidikan vokasi di Indonesia berkumpul menjadi satu.
“Kenapa ini menjadi penting karena sebuah negara itu akan maju kalau industrinya maju. Dan dunia industri itu akan maju, kalau didukung oleh tenaga-tenaga profesional yang siap bekerja. Itulah pendidikan vokasi yakni suatu pendidikan yang menyiapkan lulusannya untuk siap bekerja dan siap menjadi pengusaha,” terang Marsudi.
Rakernas I ini menurutnya bertujuan untuk menyatukan pandangan-pandangan dan menyusun program bersama khususnya dalam menyambut Perpres Nomor 68 tahun 2022 yang mengatur mengenai revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi.
“Kenapa perlu direvitalisasi?, karena selama ini pendidikan vokasi dianggap sebelah mata atau bukan menjadi pilihan prioritas, atau hanya sekedar menjadi pilihan alternatif. Padahal urusan vokasi inilah yang bisa menjadi lokomotif industri dari sebuah bangsa. Makanya ini harus dibuat agar urusan vokasi ini bisa lebih kuat kedepannya,” ungkapnya.
Dalam Rakernas ini, pihaknya mengaku mengumpulkan seluruh pengurus dari seluruh Indonesia.
“Ada sekitar 250 orang pengurus yang kita kumpulkan hari ini dari seluruh Indonesia. APVOKASI ini sudah ada diseluruh Provinsi. Begitu pun disetiap Kabupaten ada. Yang kemudian berembuk untuk menyusun program sesuai dengan Perpres 68/2022,” terangnya.
Dalam Rakernas ini, menurutnya, selain membahas dan mengkaji Perpres 68/2022, juga membahas dan mengkaji tentang beberapa rekomendasi program untuk mengimplementasikannya.
“Baik untuk implementasi di dunia pendidikannya sendiri serta implentasinya di dunia kerja dan dunia usaha agar Perpres 68/2022 ini sukses diimplementasikan,” ujarnya.
Pihaknya mengaku akan menyerahkan langsung rekomendasi-rekomendasi dari hasil Rakernas I tersebut langsung kepada Presiden RI, termasuk kepada kementerian-kementerian terkait seperti Kementerian Pendidikan dan kementerian tenaga kerja, kementerian koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK).
“Karena kementerian inilah yang sangat terkait dengan pendidikan vokasi,” timpalnya. (jho)