PRAYA – Sejumlah harga komoditi bahan dapur di pasaran Lombok Tengah melambung tinggi. Cabai misalnya, harganya saat ini mencapai Rp Rp 40 ribu per kilogram (kg). Selain itu, harga tomat juga mengalami kenaikan signifikan yang kini menginjak Rp 18 ribu per kg.
Tingginya harga komoditi dapur tersebut salah satunya diungkapkan seorang pedagang yang membuka warung bapok di wilayah Kelurahan Praya. Menurut perempuan yang enggan dikorankan namanya ini, bahwa harga cabai mengalami kenaikan. Dari yang sebelumnya di kisaran Rp 30 ribu per kg. Kini sudah tembus Rp 40 ribu per kg.
Selain cabai, tambah dia, harga tomat juga melonjak tinggi. Dari yang sebelumnya di level Rp 15 ribu per kg tapi kini menembus Rp 18 ribu per kg. “Sayur mayur rata-rata naik,” ungkapnya pada Radar Mandalika, Minggu (4/12) kemarin.
Kenaikan harga bahan pokok tersebut dikeluhkan salah seorang pembeli, Wardani. Dia mengaku, naiknya harga sejumlah bahan pokok seperti cabai dan tomat saat ini memberatkan masyarakat menengah ke bawah. Karena daya beli mereka menjadi berkurang.
“Berembe (bagaimana) rasanya masakan (makanan) tanpa cabe bagi yang suka pedas,” katanya saat membeli cabai di warung bapok di Praya tersebut.
Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Loteng, RR Sri Mulyaningsih enggan memberikan komentar. Dia hanya mengirim data perkembangan harga sembako di Pasar Renteng pertanggal 25 November 2022.
Berdasarkan data tersebut, sejumlah harga komoditi mengalami kenaikan. Antara lain harga cabai merah keriting dari Rp 15 ribu per kg menjadi Rp 20 ribu per kg, harga tomat dari Rp 12 ribu per kg menjadi Rp 15 ribu per kg. Minyak goreng curah kuning Rp 12.500 per liter dari Rp 12 ribu per liter.
Kemudian harga bawang merah dan bawah putih mengalami kenaikan dari Rp 30 ribu per kg menjadi Rp 35 ribu per kg. Harga kedelai lokal Rp 14 ribu per kg dari Rp 13 per kg. Sedangkan kentang dari harga Rp 14 ribu per kg menjadi Rp 15 ribu per kg. Harga wortel dari Rp 10 ribu per kg menjadi Rp 12 ribu per kg.(zak)