HUMAS POLRES LOBAR FOR RADAR MANDALIKA PENGECEKAN: Pihak Polres Lobar bersama tim TRC Gugus Tugas Covid-19 Lobar mengecek persiapan GOR Mini Gerung, kemarin.

LOBAR—Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Lombok Barat (Lobar) mulai mempersiapkan GOR mini Gerung sebagai lokasi screening Covid-19. Menyusul kepulangan 500 Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Lobar yang sudah habis masa kontraknya di luar negeri.

Ketua Tim Reaksi Cepat (TRC) Gugus Tugas Covid-19 Lobar, yang juga Kapolres Lobar AKBP Bagus S Wibowo menerangkan jika GOR mini Gerung akan digunakan selama dua bulan. Selain itu pihaknya berencana memindahkan pelayanan kesehatan di Bencingah ke GOR mini agar terfokus.

“Kegiatan difokuskan di GOR mini sehingga pelayanan kesehatan tetap ada selama 1×24 jam di lokasi ini,” jelasnya melalui rilis yang disampaikan Kasubag Humas Polres Lobar, Iptu Ketut Sandiasa.

Penyiapan fasiltitas untuk pelayanan masyarakat di lokasi tersebut sedang dilakukan. Termasuk personel yang akan bertugas, baik petugas keamanan maupun petugas kesehatan. “Khusus di GOR mini, tim kesehatan dengan kekuatan yang ada akan menempatkan personel 24 jam dengan pembagian 3 shift,” jelasnya.

Selama kegiatan di lokasi, keamanan akan diback up oleh TNI-Polri, Pol PP dan Dinas Perhubungan. “Memaksimalkan kegiatan, satu minggu kedepan akan dievaluasi terkait dengan pola yang telah ditetapkan. Apakah akan dipertahankan atau dievaluasi untuk dilakukan perubahan,” pungkasnya.

Selain itu lokasi penampungan sementara pasien yang dinyatakan negatif di SKB tetap diaktifkan. Namun terbatas atau dikurangi, mengingat di lokasi ini tidak ada aktifitas kesehatan.

Sementara itu Kepala Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit, dan Kesehatan Lingkungan (P3KL) Dinas Kesehatan (Dikes) Lobar, dr Ahmad Taufiq Fatoni mengaku, Dikes akan menyiagakan tim kesehatan

selama 24 jam, dengan sistem 8 jam sehari. Di SKB juga demikian, tetap dilakukan pergantian tugas tiga kali dalam sehari pagi, siang, dan malam.

Walaupun hanya tempat penampungan pasien yang dinyatakan negative, SKB tetap diaktifkan. Karena dalam beberapa kasus pasien negatif bisa terjangkit positif lagi. Sehingga peran SKB tetap dipertahankan untuk mengurangi risiko terjangkitnya pasien yang sudah dinyatakan negatif bila digabungkan di tempat yang sama. “Kegiatan screening tetap difokuskan di GOR mini, SKB, dan sanggar mutu, dengan peran masing-masing yang telah ditetapkan,” jelasnya.

“Nantinya akan diback up oleh tenaga laboratorium secara umum akan mengisi di tiga lokasi,” pungkasnya. (win)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 342

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *