Oknum Dosen Bejat, Cabuli Puluhan Mahasiswi di Mataram

  • Bagikan
F ilustrasi pelecehan
Ilustrasi Oknum Dosen Bejat, Cabuli Puluhan Mahasiswi di Mataram MATARAM - Aksi bejat dengan mencabuli mahasiswi di Kota Mataram diduga dilakukan Mr X yang berusia 65 Tahun asal Mataram. Kasus ini pun terbongkar setelah korban melaporkan apa yang dialaminya kepada Tim Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum (BKBH)

MATARAM – Aksi bejat dengan mencabuli mahasiswi di Kota Mataram diduga dilakukan Mr X yang berusia 65 Tahun asal Mataram. Kasus ini pun terbongkar setelah korban melaporkan apa yang dialaminya kepada Tim Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum (BKBH) Fakultas Hukum Universitas Mataram (FH Unram).

 

“Jumlah korbannya puluhan melapor,” ungkap Direktur BKBH FH Unram, Joko Jumadi ke media ini tadi malam.

 

Joko mengatakan dugaan pencabulan itu terjadi sejak Oktober 2021 hingga Maret 2022. Bahkan ada dari beberapa mahasiwi lainnya sudah lama mengalami hal itu. Modusnya pelaku yang mengaku sebagai dosen menjanjikan korban bisa masuk perguruan tinggi negeri dan membantu mengerjakan skripsi hingga lulus. Kemudian meminta imbal balik untuk melayani nafsu bejatnya.

 

“Dia (pelaku) hanya lulusan PGA (lembaga pendidikansetara SMA). Dia ngaku dosen tapi dosen di Universitas lain,” ungjap Joko.

 

Joko menceritkan awal mula aksi bejat itu didapatkan dari seorang korban yang awalnya meminta bantuan untuk bisa masuk Unram. Pelaku menyanggupi dan meminta korban menuruti keinginannya setelah diterima di Unram. Saat pengumuman, korban lulus. Dengan terpaksa korban harus melayani pelaku.

 

”Padahal korban ini lulus murni berdasarkan usahanya. Bukan karena lobi-lobiannya dosen gadungan itu,” kata Joko.

 

Korban lain sedang menyusun skripsi, namun kesulitan menghadapi dosen. Pelaku mendekatinya dan menawarkan bantuan bisa menyelesaikan skripsinya.

 

“Dia meminta data nama dosen ke korban agar bisa membantu,” ujarnya.

 

Korban pun memberikan nama dosen pembimbingnya pada pelaku. Setelah itu korban dirayu dan diminta melayaninya. Ada juga modus melakukan pengobatan tradisional. Pelaku melihat korban memiliki bulu di bagian wajah. Kepada korban, pelaku mengatakan jika memiliki kelainan seperti itu berpotensi mandul. Dia lantas meminta korban menjalani terapi.

Dia sengaja mengobati mahasiswi itu. Padahal tujuannya untuk menyetubuhi korban.

 

“Modusnya juga dia bisa mengobati,” katanya.

 

Saat ini BKBH FH Unram masih menelusuri laporan mahasiswi lain yang juga menjadi korban. Semua bukti sudah dikumpulkan. Mulai dari bukti chat hingga keterangan korban.

 

Joko mengatakan sebenarnya dugaan pencabulan itu sudah lama ditanganinya. Pihaknya malah telah melaporkan ke Polda NTB Maret lalu.

 

“Maret lalu sudah kami laporkan ke Polda,” Kami meminta Polda NTB segera menindaklanjuti laporan kami,” pungkasnya. (jho)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *