MATARAM – Kabar kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) akibat ulah oknum, yang didapatkan Penjabat (Pj) Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi, yang kemudian membuat Pj Sekda NTB, Fathurrahman akan melakukan audit khusus di Bappenda, dibantah keras Kepala Badan Pengelolaan dan Pendapatan Daerah (Bappenda) NTB, Eva Dewiyani.
Eva menegaskan justru kehadirannya di Bappenda selama kurun waktu lebih dari 1 tahun fokus melakukan pembenahan internal. Pembenahan hal-hal yang dilihatnya kurang sehingga Bappenda bisa menjadi OPD berkembang dan punya prestasi.
“Tidak ada (informasi kebocoran PAD). Setelah saya justru saya benahi yang kurang-kurang dan bisa dilihat bagaimana perkembangan dan prestasi Bappenda 1,5 tahun ini,” tegas Eva mengklarifikasi isu tersebut, Jumat (6/10/2203).
Menurut Eva, jangan sampai ada operasi yang dilakukan oknum pada institusi yang dipimpinnya itu. Sebab, kata Eva, pekerjaan di Bappenda itu tidak mudah dan tidak juga sulit. Butuh SDM yang punya integritas tinggi.
“Jangan sampai ada (operasi oknum). Pekerjaan di Bappenda itu gampang-gampang susah, kalau orang yang tidak punya integritas tinggi maka melihat uang banyak bisa tergoda,” tuturnya.
Justru Eva mempersilahkan Pj Sekda NTB yang berencana akan melakukan audit khusus. Supaya tidak ada informasi simpang siur terhadap Bappenda di mata publik.
“Silahkan saja, karena itu yang saya harapkan,” katanya.
Sementara itu terkait keberadaan honorer yang disinggung terlalu banyak diakui Eva. Malah jumlah mereka yang dikatakan banyak itu bukan saat dirinya menjabat di Bappenda, justru sudah banyak sejak Pj Sekda NTB berkantor di Bappenda.
“Dari jaman pak Sekda ada di Bappenda yang dulunya Dispenda memang tenaga honor sudah banyak. Saya masuk baru 1,5 tahun memang sudah banyak tenaga honor,” tandasnya. (jho)