dr H Usman Hadi

MATARAM – Gugus Tugas Pencegahan Penanganan Coronavirus Disease atau Covid-19 Kota Mataram patut diacungi jempol dalam berjibaku melawan penyebaran pandemic. Lantaran kasus positif corona di ibu kota Provinsi NTB terus melandai. Data terakhir menunjukkan bahwa tinggal dua kelurahan masuk zona merah.

Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Mataram, dr H Usman Hadi mengungkapkan, dari 50 kelurahan se Kota Mataram, dua kelurahan diantaranya dalam zona merah penyebaran Covid-19. Masing-masing Kelurahan Bintaro dan Ampenan Utara, Kecamatan Ampenan.

“Kelurahan yang lain ada yang kuning, hijau, dan orange,” kata dia, kemarin (31/8).

Pasien yang terpapat virus corona di Ampenan Utara dari satu keluarga. Begitu pun dengan pasien positif corona di Kelurahan Bintaro. Satu keluarga juga. Oleh karena itu, Usman mengimbau masyarakat agar jangan lengah. Harus tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes) Covid-19.

“Sekarang ini kita ndak lagi mencari klaster. Yang penting sekarang adalah pencegahannya. Harus menggunakan masker dan lain sebagainya,” ujar dia.

Dengan adanya dua kelurahan yang berstatus zona merah. Apakah penyebaran virus corona kembali akan berpotensi terjadinya peningkatan kasus positif. Ataukah Kota Mataram akan kembali zona merah? Usman mengaku dirinya tidak bisa memastikan hal tersebut.

“Berpotensi bukan. Kita tidak bisa mengatakan begitu,” kata dia.

Usman juga tidak bisa memprediksi status Kota Mataram. Dengan adanya dua kelurahan yang masuk dalam zona merah tersebut. Apakah Kota Mataram akan keluar dari zona orange penyebaran virus corona?

Usman beralsan karena situasi dan kondisi penyebaran virus corona masih terus fluaktif. “Karena penyakit ini setiap hari selalu ada kan. Kadang (suatu wilayah) bisa kuning, bisa hijau, dan bisa orange,” cetus dia.

Berdasarkan data Dikes Kota Mataram per 31 Agustus 2020 hingga kemarin siang, sebanyak 56 pasien masih dalam isolasi dan 76 pasien meninggal. Sementara, jumlah pasien yang sudah sembuh sebanyak 930 orang.

“Kemarin sekitar 56 orang yang masih dalam perawatan (positif corona). Dan 76 yang meninggal dunia,” sebut Usman. (zak)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 231

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *