PRAYA – Pedagang Pasar Renteng, Raehanah mempersoalkan tindakan oknum yang diduga meminta uang kepada pedagang di pasar. Uang diminta untuk membayar lapak yang dibuat di luar gedung pasar.
“Itu mereka yang mau berjualan di luar gedung diminta uang 1,5 juta bahkan lebih, baru mereka akan dibuatkan tempat berjualan di sana,” ungkapnya, kemarin.
Parahnya lagi, oknum petugas ini saat pedagang pagi turun berjualan ke trotoar malah ditertibkan dan diusir. Anehnya lapak ini malah dibuatkan tempat.
“Kalau pagi banyak penjual dari luar daerah yang datang ke Pasar Renteng dan berjualan di halaman pasar di atas kendaraan mereka tidak pernah ditertibkan petugas,” ungkapnya.
“Ini kok kita yang asli Lombok Tengah seolah tidak diperlakukan adil, masak kita harus bayar mahal baru akan mendapat keadilan di pasar ini. Kita sama-sama cari makan dan hidup dari berjualan mencari nafkah ini,” sambungnya protes.
Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lombok Tengah, Suhartono menjelaskan, persoalan pendapatan setoran Pasar Renteng ditinggal jauh dengan Pasar Jelojok.
“Ngak ada yang mau membayar retribusi, alasan pedagang karena sepi pembeli,” bebernya.
Untuk itu, kadis meminta jika ada oknum yang menyampaikan akan setor uang agar segera dilaporkan ke dinas.
“Kalau ada orang dinas maupun bukan dinas silahkan laporkan, kita tangkap. Kami hanya memfasilitasi tempat itu,” tegasnya.(tim)