SAMPAIKAN: Mantan Dandim 1615 Lotim, menyampaikan pesan dan kesan selama menjabat Dandim 1615 di Lotim. (MUHAMAD RIFA'I / RADAR MANDALIKA)

LOTIM – Bupati Lombok Timur (Lotim), HM Sukiman Azmy melakukan pisah sambut Komandan Kodim (Dandim) 1615 Lotim, dari Letkol Inf Amin Muhammad Said yang pindah ke Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad), kepada Letkol Inf Bayu Sigit Dwi Untoro. Pisah sambut itu berlangsung di Pendopo Bupati Lotim, Sabtu (10/6) lalu.

Mantan Dandim 1615, Letkol Inf Amin Muhammad Said mengungkapkan awalnya ia sendiri tidak mengetahui ikon Lotim adalah Gunung Rinjani. Mengetahui Rinjani ikon Lotim, sejak itu ia meniatkan diri bertepatan dengan ulang tahun istrinya, bisa mengucapkan selamat di atas puncak Rinjani dengan ketinggian 3.726 Meter Diatas Permukaan Laut (MDPL). Dari puncak Rinjani, melihat pemandangan indah, bisa melihat gunung Tambora dan Gunung Agung.

“Pengalaman saya paling berharga, bisa naik Rinjani. Belum sah rasanya tinggal di Lombok, kalau belum ke Rinjani,” ucapnya.

Dalam pesannya, selama bertugas menjadi TNI di delapan provinsi, sepuluh kabupaten dan 3 Kota Madya, Lotim tempat dinasnya ke 12. Menurutnya hanya di Lotim bisa menemukan jawaban di tengah keberagaman masyarakatnya, tidak pernah terjadi konflik antar suku atau pun konflik antar umat beragama. Keberadaan para tuan guru di daerah ini, membuat kemajemukan masyarakat semakin kuat.

Selain itu, banyak ilmu yang diperoleh baik dari Bupati, Wakil Bupati, Sekretaris Daerah (Sekda). Di luar pemerintahan, juga banyak memperoleh dari para tokoh daerah ini. Sehingga menjadi satu kekuatan yang paling utuh, atau disebut pentahelix. Terlebih, Lotim merupakan barometer di NTB. Sehingga ia mengajak terus mengangkat nama baik NTB yang lebih baik ke depan.

“Apa yang saya peroleh selama bertugas di sini, akan saya bawa ke Mabesad, bagaimana menjaga persatuan dan kesatuan wilayah,” tandasnya.

Dandim Lotim, Letkol Bayu Sigit Dwi Untoro, dalam perkenalannya mengatakan, dirinya lahir di Bandung Jawa Barat, dan lulus Akademi Militer (Akmil) tahun 2003. Karena ayahnya merupakan seorang TNI dengan pangkat terakhir Mayor, ia pun mengikuti ayahnya ke Jakarta mengenyam pendidikan Sekolah Dasar (SD) sampai SMA. Kemudian, dari Jakarta pula dirinya mendaftar di Akmil.

Lanjut bapak lima anak ini, sejak dinyatakan lulus di Akmil, Provinsi Aceh merupakan tempat pertama tugasnya sebagai Komandan Pleton (Danton). Setelah itu pindah tugas ke Magelang, Kalimantan, Blitar, Pacitan, dan menjadi Komandan Batalyon 742 SWY Gebang, terakhir berdinas di Secapa Singaraja. Bicara masalah teritorial, pihaknya pernah menjabat sebagai Danramil di Aceh.

“Ini pertama kali saya menjabat sebagai Dandim, setelah mendapat Skep dari Mabesad untuk menjadi Dandim 1615 Lombok Timur,” tuturnya.

Mendengar pemaparan mantan Dandim 1615, yang merupakan seniornya di Akmil, ia bertekad minimal mampu menyeimbangi prestasi yang telah diraih Amin Muhamad Said, selama menjabat sebagai Dandim 1615. “Saya akan berusaha maksimal, karena kesempatan menjadi Dandim hanya satu kali. Kecuali kalau sudah pangkat Kolonel, baru ada kesempatan lagi,” tegasnya.

Sementara itu, Bupati Lotim HM Sukiman Azmy, mengungkapkan, ada satu adagium yang sering dilihat dan didengar. Adagium tersebut, tidak ada yang abadi di dunia ini, kecuali sebuah perubahan. Sebuah perubahan itu sesuatu yang pasti, kalau tidak berubah, tidak bisa dibayangkan yang akan terjadi pada diri kita.

Dicontohkan, kalau Amin Muhamad Said terus menerus menjadi Dandim, tentu tidak akan ada jenjang karir ke tingkat yang lebih tinggi yang akan diperoleh. Ia pun berharap kedepan, akan mengalami perubahan secara terus menerus, sesuai masa dan jenjang karir yang lebih baik. Tidak ada yang abadi kecuali perubahan. Meski pun kadang-kadang ada yang tidak suka dan bahkan menolak perubahan.

“Terima perubahan itu dengan sebaik-baiknya. Yang baik menerima perubahan itu, ketika datang tampak muka, orang merasakan perubahan tersebut, dan ketika pergi tampak punggung, orang mengenangnya. Itulah yang ada pada Amin Muhamad Said,” ucapnya.

Disebutkan, selama menjabat Bupati Lotim periode ini, ada empat Dandim yang bertugas di Lotim, yakni Kolonel Inf Agus Setiandar yang saat ini sedang mengikuti Lemhanas menjadi calon Jendral, kemudian Letkol Inf Agus Donny yang pada saat itu pindah menjadi Dandema Kopassus di Cijantung, diganti lagi oleh Letkol Amin Muhamad Said. Dari sekian prestasi Amin Muhamad Said, ada tiga hal yang paling diingat.

Ia mengenalnya sebagai Dandim PH (Pompa Hydram) mengatasi kesulitan air untuk masyarakat, yang spektakuler berpartisipasi membantu masyarakat membangun 63 unit Rumah Layak Huni (RLH) untuk nelayan di Teluk Ekas Kecamatan Jerowaru, belum lagi program lainnya diaspek teritorial, ideologi dan sebagainya. Tentu semua itu berkat kerjasama dengan semua pihak terkait, termasuk anggota Kodim 1615, mulai dari Danramil, Babinsa, dan personel lainnya.

Sekarang Dandim keempat, Letkol Inf Bayu Sigit Dwi Untoro, datang di akhir masa jabatannya sebagai kepala daerah, yakni berakhir 26 September mendatang. Dengan pengalaman penugasan selama 11 kali pindah, barang tentu tahu apa yang harus dilakukan di Lotim. Terlebih didepan masa-masa rawan pesta demokrasi. Sehingga dibutuhkan kerjasama dengan semua pihak terkait, dalam rangka pesta demokrasi lima tahunan pada bulan Februari 2024 dan bulan November 2024 mendatang. Namun ia yakin, dengan pengalaman yang ada, semua akan berjalan dengan sebaik-baiknya.

“Terima kasih yang tulus atas pengabdian dilakukan selama 21 bulan, bertugas di Lombok Timur,” pungkasnya seraya mengatakan, selamat datang dan selamat bertugas pada Dandim baru Letkol Inf Bayu Sigit Dwi Untoro. (fa’i/r3)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 936

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *