KLU-Desa Pemenang Barat Kecamatan Pemenang telah membangun objek wisata baru yakni Taman Fantasi. Proyek yang pembangunannya sudah dimulai sejak tiga tahun yang lalu itu kabarnya telah menghabiskan anggaran Rp 2 miliar.
Proyek wisata Desa Taman Fantasi ini didalamnya terbangun home stay, kolam renang, aula pertemuan atau rapat hingga gazebo.
Kepala Desa Pemenang Barat, Asmaat mengatakan bahwa Taman Fantasi ini mulai dibangun sejak tiga tahun lalu.
Dana pembangunannya menggunakan dana desa dan dianggarkan secara bertahap setiap tahunnya. Kemudian ada juga bantuan dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) RI.
“Sejauh ini dana yang habis mendekati Rp 2 miliar termasuk dengan bantuan dari pusat sebesar Rp 300 juta,” ungkapnya.
Dengan dana Rp 2 miliar yang digelontorkan kata Asmaat saat ini progres pembangunan Taman Fantasi ini sekitar 80 persen. Sisanya akan dilanjutkan akhir tahun ini dan tahun berikutnya. Dimana saat ini sedang dilakukan pengerjaan pembangunan kolam dewasa.
“Ada mesin air, landskap dan penembokan yang belum,” ungkapnya.
Untuk penganggarannya kata kepala desa yang menjabat sejak tahun 2020 ini dilakukan secara bertahap. Untuk itu tidak bisa tuntas dalam waktu singkat.
Pasalnya dana desa (DD) ataupun alokasi dana desa (ADD) yang ada itu tidak bisa dianggarkan semaunya saja untuk proyek ini. Pada tahun ini DD Pemenang Barat sebesar Rp 1.841.788. Kemudian ADD sebesar Rp 1.123.458.500.
“DD ataupun ADD itu diikuti pedoman prioritas penggunaannya. Untuk tahun ini prioritasnya pemulihan ekonomi, penanganan stunting, kemiskinan ekstrim, kesehatan dan lainnya. Sisa anggaran untuk beberapa skala prioritas tersebutlah yang kita anggarkan untuk proyek ini,” jelasnya.
Dilanjutkannya, ketika nanti proyek Taman Fantasi ini sudah tuntas pembangunannya maka itu akan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Ke depan diharapkan Taman Fansasi ini bisa menjadi sumber pendapatan asli desa (PADes).
“Rencananya kita akan mulai operasikan secara resmi pada tahun 2024. Tetapi kalau sekarang ada yang mau sewa tempat untuk pertemuan atau penginapan tetap kita terima,” ucapnya. (dhe)