JHONI SUTANGGA/RADAR MANDALIKA KOSONG: Terlihat kursi Kepala OPD banyak kosong di paripurna, Selasa kemarin.

MATARAM – Wakil Rakyat di DPRD NTB mempertanyakan tingkat kehadiran kepala dinas pada kegiatan Rapat Paripurna. Dewan menilai para eselon terkesan malas hadir seakan tidak menghargai padahal Paripurna forum tertinggi di DPRD NTB. Kejadian itu dilihat bukan satu kali saja melainkan seringkali kepala dinas tidak memenuhi undangan paripurna di gedung Udayana tersebut.

“Kiranya (Kepala) OPD melalui pak Sekda memperhatikan ini,” tegas anggota DPRD NTB, Ahmad Fuadi.

Fuad mengatakan, disetiap rapim semua dinas pasti menerima undangan. Namun lagi-lagi dari kursi yang disiapkan bidang persidangan tidak ada kepala dinas yang nongol. Justru yang hadir staf mereka itupun tidak seluruhnya. Politisi Golkar itu mengatakan jika beralasan Covid-19, setingan kursinya telah diatur sesuai standar Covid-19. Sehingga menurut dewan tidak ada alasan bagi eselon II itu untuk absen.
“Misalnya dinas atau OPD yang beralasan Covid-19, itu pun kursi mereka sudah ditentukan berdasarkan standar Covid-19. 50 persen dari kapasitas gedung ini boleh berkegiatan karena itu berdasarkan Protokol kesehatan,” terangnya.

Fuadi tidak ingin paripurna tersebut terkesan disepelekan. Jangan sampai lembaga DPRD terkesan tidak punya Marwah dihadapan publik. Apalagi dalam paripurna tersebut membahas jawaban umum gubernur atas pandangan umum fraksi fraksi mengenai Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Provinsi NTB tahun 2020.

“Mane mane staf. Ndekn jak bau Kepala Dinas. Yang penting penuh kursi ini,” kata Ketua Komisi IV DPRD NTB.

Hal yang sama juga disampaikan Wakil Ketua DPRD NTB, Muzihir. Muzihir juga menyentil pejabat Pemprov yang hadir hanya eselon IV saja. Padahal Paripurna tersebut sangat penting untuk dihadiri mereka.
“Yang saya lihat hanya eselon 4. Tolong lah agar eselen 3,” pintanya.

Pantauan Radar Mandalika ini, sesuai standar Covid-19 pihak persidangan menyiapkan tiga baris kursi yang diatur secara berjarak. Namun yang terisi hanya baris depan saja. Itu pun banyak dihadiri oleh perwakilan staf OPD.

Sementara itu Sekda NTB, Lalu Gita Ariadi mengatakan kepala dinas masih teler karena capek menyiapkan materi jawaban dari fraksi-fraksi di DPRD NTB pada sidang paripurna sebelummya. Apalagi selang waktu pandangan umum fraksi dengan jawaban gubernur berselang satu hari.

“Teler juga lah. Manusiawi itu. Sehari memberikan jawaban (pandangan umum fraksi) itu,” kata Gita membela.

Gita mengatakan, kehadiran fisik OPD sangat penting tetapi tidak harus kepala dinas langsung. Apalagi mereka telah bekerja diselang waktu yang sangat pendek.

“Makanya ada hadir eselon III eselon IV. Eselon II itu dia bertugas memberikan jawaban pertanyaan Fraksi-fraksi,” katanya.

“Eselon II eselon III itu mereka kerja satu hari memberikan jawaban atas pandangan umum fraksi. Jadi secara, mereka sudah ada bekerja menyiapkan bahan bahan itu,” tambah Sekda.

Tidak hanya itu Gita mengatakan bawahnya itu juga padat kegiatan lain yang tidak bisa ditinggalkan. Ada kepala dinas yang melakukan Video Conferense yang tidak bisa diwakili, ada juga yang mendampingi kunjungan dirjen kementerian. Sebagai petinggi birokrasi, Gita mengaku sangat memahami kesibukan mereka.
“Kami memahami kondisi eselon II. Ketidakhadiran terkonfirmasi Pimpinan. Sudah lapor kesibukannya kenapa,” pungkasnya. (jho)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 114

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *