LOBAR—Arus balik mudik lebaran Idul Fitri terpantau landai di pelabuhan penyeberangan Lembar. Hingga H+3 lebaran Idul Fitri belum terjadi kepadatan di pelabuhan milik ASDP Lembar untuk rute Lembar-Padangbai atau sebaliknya. ASDP mencatat peningkatan penumpang maupun kendaraan sekitar 7 persen atau sekitar 33.184 dari tahun sebelumnya.
Dari pantauan Selasa (25/4), ruang tunggu parkir pelabuhan di bagian luar dipenuhi kendaraan yang menunggu keberangkatan. Sedangkan parkir di bagian dalam pelabuhan, tampak masih lengang. Hanya terlihat jalur antrean pengendara roda dua. Antrean penumpang sekitar ratusan meter, menunggu giliran naik kapal. Penumpang rata-rata antre hingga 2 jam. “Saya bersama keluarga (anak dan istri) mau balik ke Bali, karena Rabu mulai masuk kerja,” terang Zaenal Arifin, seorang penumpang asal Loteng.
Pria yang hampir 10 tahun bekerja di salah satu perusahaan di Bali itu mengaku mudik ke kampung halamannya H-4 lebaran menggunakan kendaraan roda dua, karena lebih cepat dan efesien. Ia sudah mengantre selama dua jam lebih untuk naik kapal.
“Biasanya sih 2-3 jam, tapi tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, lama antrenya,” akunya.
General Manager (GM) PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Lembar, Ardhi Ekapaty mengaku hingga H+2 lebaran puluhan ribu penumpang sudah menyeberang baik itu pejalan kaki maupun yang menggunakan kendaraan.
Ia merincikan penumpang sebanyak 25.388 orang, kendaraan roda 2 sebanyak 4.525 unit, roda 4 sebanyak 1.903, 82 bus dan truk sebanyak 1.286.
“Total kenaikan arus balik sampai dengan H+1 dan H+2 sebesar 7 persen, berbanding dengan arus balik tahun 2022,” jelasnya.
Menurutnya kondisi hingga saat ini masih terpantau lengang. Lantaran 25 persen penumpang yang mudik itu didominasi oleh kendaraan roda 2 dan roda 4 dan penumpang kalangan ASN serta karyawan-karyawati perusahaan.
“Karena sudah masuk tanggal 26 jadinya paling banyak ASN,” jelasnya.
Pihaknya sendiri pun belum bisa memastikan apakah masih lengangnya arus mudik itu karena kebijakan Presiden yang mentolerir penambahan cuti lebaran untuk mengindari kepadatan kemacetan arus mudik. Hanya saja pihaknya memperkirakan hal ini karena libur sekolah masih berlangsung hingga 1 Mei 2023.
“Karena juga ada perayaan Lebaran Topat di Lombok, mungkin diprediksi setelah itu kemungkinan puncaknya,” terangnya.
Terkait adanya antrean penumpang khususnya kendaraan roda dua, menurut dia, mereka hanya menunggu jadwal pemberangkatan. Lantaran kondisi masih landai, pihaknya belum menerapkan pemberlakuan trip tambahan. Meski demikian, bersama BPTD terus memantau jika terjadi penumpukan penumpang untuk Langkah antisipasi penanganan kepadatan.
“Ketika situasi normal, kapal yang dioperasikan 13 trip, kalau padat 17 trip, dan kalau sangat padat barulah dioperasikan 22 kapal. Total kapal yang melayani rute Lembar-Padangbai 22 dan Lembar-Ketapang 6 kapal,” sebut dia.
Pihaknya bersama otoritas pelabuhan lainnya, seperti BPTD-XII Provinsi Bali-NTB dan aparat serta Pemda telah menyiapkan langkah antisipasi jika terjadi lonjakan. Telah dibentuk posko terpadu melibatkan stakeholder terkait seperti TNI polri, BMKG, tim kesehatan, asuransi PT Jasa Raharja.(win)