IST/RADAR MANDALIKA DAMPAK CUACA: Angin kencang mengakibatkan pohon tumbang di Jalan Langko Kota Mataram, kemarin.

MATARAM – Warga masyarakat perlu mewaspadai perubahan cucana ekstrem yang terjadi belakangan ini. Kemarin (7/12), angin kencang terjadi di sejumlah wilayah di Pulau Lombok. Angin kencang yang terjadi sejak pagi mengakibatkan belasan pohon tumbang di Kota Mataram. Salah satunya pohon berukuran besar tumbang di Jalan Langko Kota Mataram.

Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Mahfudin Noor mengungkapkan, dari pagi hingga siang, pihaknya mencatat sebanyak 12 pohon tumbang yang tersebar di beberapa titik wilayah ibu kota Provinsi NTB yang disebabkan angin kencang. Personel Satuan tugas (Satgas) dan aparatur pemerintah tingkat bawah langsung terjun ke lapangan untuk melakukan evakuasi.

“Semua Satgas Perkim (Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman), BPBD, PUPR (Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang), pak camat dan pak lurah, langsung ke lapangan semua,” kata dia.

Diutarakan, utungnya tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun begitu, pihaknya hingga kini masih menginventarisir kerugian dan kerusakan akibat belasan pohon tumbang yang terjadi di beberapa titik lokasi. “Kami sedang menginventarisir segala kerugian yang terjadi,” kata Mahfudin.

Untuk mengantisipasi pohon tumbang akibat bencana alam perubahan cuaca ekstrem belakangan ini. Mantan Kepala Bidang Keselamatan dan Pengendalian Lalulintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Mataram ini mengatakan, personel dari Disperkim Kota Mataram tetap menyisir dan melakukan pemangakasan atau memotong ranting-ranting pohon yang dinilai rawat akan tumbang.

“Seperti langkah-langkah yang telah saya sampaikan. Teman-teman dari Perkim jauh hari sebelum cuaca ekstrem sudah melakukan pemangkasan beberapa pohon yang memang disinyalir rawan,” beber Mahfudin.

Namun, masyarakat diminta agar tetap lebih waspada terhadap perubahan cauaca yang terjadi menjelang pergantian tahun. Berdasarkan perkiraan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Tidak hanya angin kencang. Kota Mataram pasalnya juga seringkali dilanda angin puting beliung, hujan lebat disertai angin kencang dan petir, rob, dan bencana alam lainnya.

Mahfudin menyebutkan, berdasarkan keputusan Wali Kota Kota Mataram, bahwa Pemkot telah menetapkan status siaga bencana angin puting beliung, tanah longsor dan banjir. Hal ini juga sesuai instruksi dari BPBD Provinsi NTB. Status kebencanaan di Kota Mataram tersebut akan berlaku sampai bulan Maret 2021 mendatang. Atau hingga tiga bulan ke depan.

“Prediksi BMKG khusus untuk di Kota Mataram, puncak kondisi angin kencang, hujat lebat disertai petir ini ada pada bulan Desember,” beber dia.

Oleh karena itu, pihaknya sedari awal telah mengimbau warga masyarakat agar mengantisipasi perubahan cuaca ekstrem seperti terjadi sekarang. Tetap waspada ketika berada di jalan. Misalnnya, usahakan berteduh jangan di bawah pohon. Silakan mencari tempat yang lebih aman atau jauh dari pohon. Bila perlu jangan ke luar dulu kalau tidak ada kepentingan mendesak.

“Karena cuaca ini rawan terhadap pohon tumbang. Hujan lebat, angin kencang dan lain sebagainya. Kita harus waspada,” ingat Mahfudin.

Guna antisipasi dampak pohon tumbang. Sebenarnya, menurut dia, seharusnya ada kajian ilmiah dari pihak ahli atau yang berkompeten untuk memprediksi potensi kapan akan terjadi pohon tumbang. Hal ini dianggap sangat penting agar pemerintah jauh-jauh hari bisa mengantisipasi terjadinya pohon tumbang manakala terjadi perubahan cuaca ekstrem.

“Seyogyanya harus ada kajian itu, sehingga kita bisa memprediksi kira-kira mana pohon yang dikhwatirkan atau memang berpotensi untuk tumbang, saya kira mungkin bisa ditebang sebelum dia jatuh,” ungkap dia. (zak)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 148

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *