FOTOKHOTIM/RADARMANDALIKA.ID Ketua Gerakan Peduli Pembangunan Desa Nusa Tenggara Barat (GPPD-NTB) - Sadam Husen.

PRAYA – Massa yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Peduli Pembangunan Desa Nusa Tenggara Barat (GPPD-NTB), mempersoalkan dugaan pungutan liar (Pungli) di Puskesmas Penujak, Kecamatan Praya Barat. Protes ini langsung disampaikan di kantor Dinas Kesehatan Lombok Tengah, Kamis kemarin.

Korlap GOOD-NTB, Sadam Husen dalam aksi mengungkapkan dugaan pungli di Puskesmas Penujak. Terutama yang menjadi temuannya, oknum pihak puskesmas menaikkan biaya kesehatan. Anehnya, kepala puskesmas justru membela anak buahnya. Sementara, tidak lama warga yang jadi korban pungli didatangi petugas Puskesmas Penujak dan minta maaf terhadap pungutan tersebut.

Kendati demikian, pihaknya sudah menerima foto, berkas dan biaya yang dianggap pungli. Semua ini akan dibawa sebagai alat bukti ke ranah hukum.

“Ini kami menduga ada Pungli,” katanya.

Massa aksi, menyesalkan Kepala Dinas Kesehatan lebih memilih tidak menemui massa aksi. “Kami menduga ada upaya perlindungn terhadap kejahatan yang di lakukan oleh bawahannya,” tudingnya.

Sementara, Sekretaris Dinas Kesehatan Lombok Tengah,  HL Mutawali menanggapi persoalan itu. Katanya, ini kewenangan secara jabatan untuk memberikan keterangan terhadap massa aksi.

“Akan tatapi kami menegaskan bahwa akan menindak tegas apabila ditemukan,” ancamnya.(r2)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 180

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *